1 - New Neighbor

129K 9.5K 2.6K
                                    

PERHATIAN ⚠️

> Karena beberapa faktor, cerita ini mengandung dialog bahasa Inggris yang sedikit lebih banyak dari cerita sebelum-sebelumnya. Jadi lebih baik siap-siap google translate kalo nggak ngerti. Nggak ada lagi komentar "Nggak bisa bahasa enggres" atau "Yang baca orang Indo semua, bukan bule, kalo emang pemerannya asli bule ya nggak usah kebanyakan bahasa Inggris".
Shh, no, Honey.

> Content warning(s); harsh words, alcohol, intimate skin contact, kissing, mature humor, etc.

> Cerita ini mungkin bakal agak mengarah ke 17+ walaupun samar-samar. Ada beberapa hal yang agak terlalu intim, yk what I mean ....

> "Neroin" kata aslinya adalah "heroin". Heroin sendiri merupakan jenis narkotik yang tingkat bikin candu-nya sangat kuat. N diambil dari huruf depan dari nama salah satu tokoh.

> Kata "rock" yang ada di bawah foto Nyx itu bukan berarti batu atau genre lagu, ya. Rock adalah sebutan halus buat seggs, atau dengan kata lain "fuck".

> Eirene dibaca Airin.

𝖓𝖊𝖗𝖔𝖎𝖓

Eirene memutar mata malas ketika matanya tak sengaja melihat sekumpulan cewek yang sedang asyik tertawa akan sesuatu. Bukan karena Eirene berpikir mereka membicarakannya, dia hanya bosan melihat lingkaran pertemanan mereka. Atau mungkin itu bukan bosan, karena Eirene mulai jadi kesal setiap kali melihat mereka, sepertinya dia sedikit iri.

Langkah Eirene beralih ke lain arah menelusuri jarak di antara setiap meja kantin, dia ingin menemukan tempat yang jauh dari manusia lain, dan duduk sendirian. Bukannya tidak ada yang mengajak Eirene berteman, justru dia sendiri yang tidak ingin berteman. Setiap kali ada sekelompok cewek mengajaknya bicara, Eirene langsung melempar tatapan membunuh.

Menemukan meja kosong di tengah kantin, Eirene benar-benar duduk sendirian. Tapi posisi ini kurang nyaman, beberapa orang menatapnya, lalu berbicara dengan ekspresi mengejek, dan sisanya sibuk mengasihani Eirene karena tidak punya teman. Sambil menopang dagu membaca buku menu, tatapan Eirene justru berlarian ke mana-mana, sampai berhenti pada seseorang yang duduk di sudut belakang kantin sendirian.

Mangsa empuk. Eirene langsung berdiri dengan senyum bangga seakan dia baru saja memenangkan sesuatu. Cewek rambut hitam sedikit di bawah bahu dengan poni pendek pada kedua sisi wajah itu melangkah anggun, percaya diri. Eirene langsung duduk di depan cowok yang sejak tadi sudah ditatapnya lurus-lurus.

Eirene yang terkenal pelit soal apa pun, tahu-tahu tersenyum kecil sambil menopang dagu. “Hey,” sapanya dengan nada persuasif. Eirene melirik dada kiri cowok itu, kemudian menatap matanya yang cokelat. “Nyx,” Eirene melanjutkan dengan menyebut nama cowok itu.

Nyx tidak membalas, cowok itu hanya melihat lurus ke mata abu-abu Eirene untuk beberapa detik, kemudian melihat arah lain dengan ekspresi tidak berubah. Fucking hell, umpat Eirene dalam hati. Nyx mengabaikannya, dan seakan Eirene tidak diterima di sini.

How’s life, Buddy?” tanya Eirene berusaha mengusir ketegangan di atmosfer yang melingkupi mereka.

Dan oh, wow. Nyx Meadow pasti terbangun dari material kedap suara atau sesuatu semacam itu, yang membuat dia tidak bisa mendengar Eirene. Eirene memperhatikan telinga Nyx, tidak melihat alat bantu dengar, yang mana cowok itu pasti tidak tuli.

Oh, Dude.” Eirene menutup mulut terkejut. “Lo tuna wicara?” Dia bertanya hati-hati, tapi tidak cukup hati-hati.

Mata Eirene semakin melebar ketika Nyx tidak menjawabnya sama sekali. “Maaf, ya,” ucap Eirene kemudian. “Lo punya notebook nggak? Oh, atau pake HP gue, deh.”

Neroin [Segera Terbit]Where stories live. Discover now