21

5K 379 19
                                    

Al langsung turun dari mobilnya dan membuka pintu sisi Andin, membukakan safety belt Andin, dan menggendongnya setengah berlari ke dalam rumah.

Uya yang melihat itu pun turut panik.

"Bu Andin kenapa, Pak Bos?"

"Ga tau, Ya. Saya ke dalem dulu ya."

Al menjawab tanpa menghentikan langkahnya.

"Aduh Bu Andin kenapa ya" gumam Uya.

"Uya kabarin ayang Kiki aja deh." Uya langsung mengambil handphonenya untuk menghubungi Kiki.

"Hallo, ayang Kiki"
"Itu Pak Bos sama Bu Andin udah pulang"
"Cuma Bu Andin digendong ama Pak Bos, kayaknya ngga sadar"
"Uya serius ayang Kiki"
"Iya"

Uya mengakhiri panggilannya dan kembali menaruh handphonenya di saku.

Sementara Kiki yang mendapatkan kabar dari Uya berlari keluar berniat menyusul Al. Ia khawatir pada Andin.

"Mas Al, mba Andin kenapa?" tanya Kiki mengikuti langkah Al.

"Ki, tolong ambilkan air hangat minum dan kompresan ya. Bawa ke kamar saya."

"Oh, iya mas Al." Kiki langsung berlari ke dapur untuk mengambilkan permintaan Al.

..

Al membaringkan Andin di tempat tidur kemudian membukakan sepatunya.

Al mengambil P3K di laci nakas samping tempat tidurnya. Mencari minyak yang ia harap dapat membantu membangunkan Andin.

"Ndin, bangun Ndin" Al terus mengarahkan minyak tersebut ke hidung Andin.

"Andin, jangan bikin saya khawatir, Ndin."

Tapi Andin belum sadar juga, Al berinisiatif untuk mengecek suhu tubuh Andin dengan thermogun.

"37,5°" gumam Al, syukurlah tidak terlalu tinggi. Cukup tinggi tapi tidak melampaui batas.

Kiki datang sambil berlari membawakan beberapa hal yang diminta Al di susul oleh Rossa yang tampak khawatir.

"Makasih, Ki"

"Iya, mas Al"

"Al, Andin kenapa?"

"Aku juga ga tau, ma. Tadi Andin tiba-tiba ga sadar di mobil, aku pikir tidur ternyata pingsan."

"Udah kamu kasih minyak?"

"Udah ma, tapi belum bangun"

"Coba dibuka kancing bagian atasnya, takutnya bikin sesak. Harus dibikin leluasa dan ga sesak." Rossa menyarankan Al untuk membuka kancing baju Andin yang paling atas, agar Andin tidak sesak.

"H-hah?" Al gugup mendengar perintah Rossa.

"Ah mas Al ga usah malu-malu, hm" Kiki terkikik menggoda majikannya dan berhenti ketika mendapat tatapan tajam dari Al.

"Udah sana, kamu keluar" perintah Al dan Kiki langsung menurutinya.

"Al, go, ga usah malu-malu sama mama. Kan cuma sedikit juga." Rossa tersenyum melihat putranya tersipu.

"Iya, ma" Al dengan perlahan membuka dua kancing baju Andin yang paling atas. Dalam hatinya Al berkata, "maaf, Ndin" ketika melakukannya.

Rossa mendekat dan duduk di sebelah Andin memggeser posisi Al yang berlutut di samping tempat tidur, kemudian menyentuh kening Andin.

"Udah dicek?"

"Udah ma, 37.5"

"Oh, okay." Rossa dengan telaten mengompres kening Andin.

Aldebaran & Andin (Married Life)Where stories live. Discover now