22

4.8K 369 28
                                    

"Mau kemana Michelle?" Saat ini Andin sudah dekat dengan rumah Michelle, Andin melihat Michelle keluar dari pintu rumahnya.

"Pak, berhenti di sini" Andin menghentikan supirnya untuk memperhatikan Michelle dari jauh.

Andin melihat Michelle sangat rapi dan cantik dengan gaun mini dan heels tingginya.

"Ngga keliatan kayak orang sakit" gumam Andin sambil terus memperhatikan Michelle.

Michelle masuk ke mobil dan mengendarainya sendiri.

"Dia juga kuat nyetir" Andin masih heran, padahal baru kemarin ia melihat Michelle sangat lemah.

Andin meminta Daniel mengikuti mobil yang dikendarai oleh Michelle, mau tau akan kemana wanita itu.

Andin melihat Michelle bertemu dengan teman-temannya yang berpenampilan tidak jauh berbeda, mereka terlihat asik mengobrol dan tertawa di sebuah cafe. Andin bisa melihat dengan jelas dari dalam mobil, karena Michelle dan teman-temannya duduk di sisi dinding kaca.

Engga seperti orang sakit, pikir Andin.

Tapi Andin berusaha positif thinking, ia pikir mungkin saat ini kondisi Michelle sedang membaik dan ia butuh hiburan, makanya menyempatkan diri bertemu teman-temannya. Tapi tetap Andin menaruh sedikit curiga di sana.

Andin memutuskan untuk pulang saja karena tujuan awalnya adalah untuk menjenguk dan membantu merawat Michelle tetapi wanita itu terlihat baik-baik saja.

..

Malam ini Al dan Andin sedang duduk bersandar di headboard tempat tidur mereka. Mereka sibuk dengan handphone masing-masing. Sampai Andin memecah keheningan.

"Mas.."

"Hm.." Al menjawab dengan berdehem tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone, ntah apa yang ia lihat di sana.

"Tadi kamu ke rumah Michelle?"

Al mengalihkan pandangannya kepada Andin.

"Ngga, kenapa?"

"Kenapa ga ke sana?"

"Saya bilang Michelle kamu sakit kan tadi pagi, terus pas sore juga saya mau langsung pulang cek kamu. Lagi pula kayaknya dia lagi baik-baik aja, soalnya ga keberatan saya ga ke sana hari ini."

"Tapi dia tuh emang separah itu ya efek sakitnya, mas?" Andin mulai mencari tau.

"Iya begitu lah, kadang habis makan langsung muntah, kadang lemes banget. Makanya saya ke sana tiap hari untuk cek dia, kamu malah salah paham."

"Ya kamu pake bohong, coba jujur aja."

"Udah deh tidur aja kamu."

"Ish orang masih mau ngomong"

"Ngomong mulu, ga capek apa"

"Terus kan dia dokter mas, kerjaannya gimana dong pas dia sakit?"

"Boro-boro kerja, Ndin. Ngangkat sendok aja kadang ga kuat. Dia vakum dulu katanya sampai kondisinya membaik."

"Butuh waktu lama dong mas kalo gitu?"

"Ya iya, karena bukan flu yang paling lama seminggu udah sembuh."

Tapi Michelle kayak flu, baru berapa hari udah sembuh, pikir Andin.

"Kamu udah tanya keadaan dia hari ini gimana? Kan kamu ga ke sana hari ini."

"Iya juga ya, saya ga inget. Soalnya biasa dia yang rewel, tapi ini sepi-sepi aja."

"Ya udah coba telepon, speaker ya."

"Ngapain di speaker?"

"Ya aku juga mau denger"

Al mulai menekan kontak Michelle dan menyalakan speakernya, sesuai permintaan Andin.

"Hallo, Al" Michelle menjawab dengan nada lemahnya.

"Michelle, kamu udah tidur?"

"Belum Al, aku belum bisa tidur padahal kepala aku pusing banget."

Andin menyernyit mendengarnya. Perasaan tadi ga keliatan kayak orang sakit, batinnya.

"Ya udah dimeremin aja, nanti lama-lama juga ngantuk."

"Iya, Al. Kamu besok pagi bisa ke sini?"

"Iya, nanti saya bicara sama Andin dulu. Saya atau dia yang bakal ke sana."

"Al, jangan Andin. Aku ga enak sama Andin, aku sama dia kan ngga kenal deket dan kesan dari pertemuan kami kurang baik. Aku canggung Al, ga akan nyaman nantinya."

Al melirik Andin, Andin yang merasa ditatap suaminya mengangguk mengisyaratkan agar Al mengiyakan Michelle.

"Iya, saya besok pagi yang ke sana."

"Makasih ya, Al. Kamu baik banget sama aku."

"Iya, sama-sama."

"Ya udah, aku istirahat dulu, good night Al."

"Ya"

Al memutuskan panggilannya dengan Michelle.

"Michelle kayaknya cinta banget deh mas sama kamu"

"Apa sih Andin, ga usah ngaco ya."

"Buktinya dia cuma mau kamu yang nemenin dia, mas."

"Kan tadi kamu denger sendiri, dia takut canggung sama kamu dan jadinya ga nyaman. Takutnya kurang bagus juga buat kesehatannya kalau ngerasa ga nyaman berkepanjangan."

"Iya iya"
"Kalo aku larang kamu ke rumah Michelle dan tetap aku yang ke sana kamu mau dengerin aku ga?"

"Kenapa sih?"

"Ya aku nanya, tinggal jawab"

"Saya akan tetap ke sana dan saya larang kamu ke sana, demi kesehatan Michelle."

"Kamu juga kayaknya cinta banget deh mas sama Michelle."

"Ga usah ngaco, Andin"

"Gimana kalo Michelle salah artikan kepedulian kamu, mas? Atau kamu malah seneng?"

"Udah tidur, kamu ngantuk tuh. Mulai ngaco."

"Mas.."

"Apa lagi Andin?"

"Aku minta maaf tadi siang aku keluar ga izin sama kamu tapi kamu jangan marah yang penting aku sekarang baik-baik aja kan." cerocos Andin sebelum suaminya memarahinya.

"Kemana kamu?" tanya Al sedikit kesal karena istrinya sangat tidak bisa nurut.

"Ke rumah Michelle"

"Terus? Berarti kamu udah tau dong keadaannya? Ngapain kamu suruh saya telepon dia? Mau kamu apa sih, Ndin?" Al sedikit bingung dengan jalan pikiran istrinya.

"Tapi belum sampe di rumahnya aku liat Michelle cantik banget mas, pake mini dress sama high heels, dia bahkan nyetir mobil sendiri. Terus aku liat dia ketemu temen-temennya di cafe terus ketawa-ketawa. Ga kayak orang sakit, mas." jelas Andin menceritakan apa yang ia lihat hari ini.

"Ya mungkin dia cari hiburan aja kali pas kebetulan kondisinya membaik, terus bosen kan."

"Tapi barusan kamu telepon dia bilang pusing banget. Apa dia pura-pura ya mas buat dapet perhatian kamu?"

"Ya mungkin karena dia tadi siang jalan-jalan, kecapean, jadinya sekarang kambuh lagi dan pusing. Kamu ga usah negatif thinking deh."

"Mas, tapi negatif thinking aku itu beralasan ya."

"Ya tapi saya yang tau kondisinya Michelle, Ndin. Saya yang liat dokter dan suster periksa dia dan dengerin hasil pemeriksaannya. Saya juga kenal Michelle seperti apa." Al bicara dengan nada kesal, seolah tidak terima dengan tuduhan Andin pada Michelle.

"Percuma aku ngomong sama kamu." Andin menidurkan dirinya membelakangi Al.












....

Aldebaran & Andin (Married Life)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें