NOTE 45

13.8K 2.1K 354
                                    

HELLOW!!
Gimana harinya? Semangat terus bahagia selalu yaa kalian 🤍

Ah, iya!
Aku mau ijin sama kalian untuk nggak update beberapa hari atau mungkin seminggu ke depan sampai aku terima rapot maybe wkwk. Jujur, aku mau istirahat dulu sebelum nanti lanjut lagi dan seneng-seneng sama kalian 😙
Nggak lama, aku tetep bakal balik dan lanjutin kisah Mas Kecil biar makin uwu sama Ratu Pascalnya ☺️

So, updatean inii spesial buat kalian dan semoga kalian suka yaaw 🥳

Komen gemoynya sama bintang yuk biar makin lengkap dan seruu 😉

Putar lagunya juga biar makin uwuu

SELAMAT MEMBACA!
ENJOY!

NOTE 45

Jam terakhir di kelas 12 IPS 1 yang sangat ramai karena guru yang bertepatan mengajar sedang ada keperluan sehingga kelas Artik kini mendapat jam kosong.

Baim dan El yang merupakan anak IPA baru saja selesai kelas olahraga pun sengaja datang ke kelas tersebut untuk berkumpul dengan Artik, Kawa, dan Ganta yang sekelas.

"Mau kemana lo?" tanya Baim.

"Kelas sebelah," jawab Artik.

"OOH... MAU APELIN DOI!" kompak Kawa, Baim, El, dan Ganta.

Artik terkekeh mendengarnya. Bahkan sekarang satu kelas menggoda Raja Pascal tersebut yang sedikit salah tingkah.

Perlu kalian ketahui Artik dan Atlana tidak berpacaran seperti kemauan gadis itu tapi kedekatan mereka juga tidak bisa dikatakan hanya sebagai teman atau sahabat. Bahkan yang pacaran saja kalah uwu dengan Artik dan Atlana ketika bersama.

El bangkit dari duduknya dan merangkul pundak Artik. "Gas, lah! Warga kelas yang budiman mari kita antar teman kita untuk seserahan." El berujar kepada seisi kelas yang mengangguk setuju.

"Hahaha... bangsat!" tawa Artik. "Kuy, lah!" lanjut cowok itu kemudian.

Serempak murid kelas 12 IPS 1 dan juga Baim serta El mendatangi kelas 12 IPS 4 dimana kelas Atlana, Lira, dan Syasya berada.

Semua murid yang berada di kelas pun kompak mengalihkan pandang mereka keluar kepada gerompolan anak 12 IPS 1 yang berbondong-bondong keluar kelas.

Hingga akhirnya Artik dan teman-temannya sampai di depan kelas Atlana tetapi tidak ada yang berani masuk karena kelas tersebut ada Pak Danang yang sedang mengajar.

Guru Geografi serta kesiswaan tersebut belum menyadari kehadiran Artik beserta teman-temannya yang sangat ramai berdiri di depan kelas, lain halnya dengan para murid kelas 12 IPS 4 yang sudah menyadarinya.

"Wah... rupanya ada bapak berkumis tebal," celetuk Baim.

Pak Danang yang mulai merasakan keanehan kelas yang sedikit redup dan grusak-grusuk yang ada di luar pun baru menyadari bila ada murid kelasnya di luar. Pak Danang pun berjalan keluar dan langsung berhadapan dengan Artik sedangkan teman-temannya kompak menahan tawa mereka.

"Nganterin temen ke kelas gebetan, check!" ujar El merekam seisi koridor tersebut sedangkan Kawa menabok lengan El membuat keduanya tertawa.

"Kalian ngapain disini? Kan, pelajaran bapak sudah selesai, mau nambah atau gimana? Semangat banget," ujar Pak Danang.

"Bukan mau samperin bapak," balas Artik membuat Pak Danang mengerutkan keningnya.

"Terus?"

"Kita mau temanin Artik seserahan, Pak," celetuk Kawa dengan menahan tawanya melihat Artik melebarkan kedua matanya.

SADAVIRWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu