NOTE 55

9.3K 1.8K 190
                                    

HAI-HAII!!
Apa kabar kalian semua? ☺️
Sehat selalu yaa 💪🏻

Jarang banget update pagi wkwk semoga bisa menghibur hari-hari kalian yaa Pasukan Gemoy terkeren aku 🔥

Komen gemoy sama bintangnya yaaw biar makin seru

Selamat Membaca!
Enjoy!

NOTE 55

Malam hari di meja makan keluarga Assegaf berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam hari di meja makan keluarga Assegaf berada. Bau harum mi instan kuah tercium hingga penjuru rumah membuat seketika semua penghuni yang berisikan Ayah dan dua anak tersebut berkumpul di meja makan.

Hari ini Atlana tidak memasak karena gadis itu setelah pulang sekolah langsung tidur karena merasa harinya sangat melelahkan. Terlebih di sekolah tadi ia sempat pingsan dan Ayah yang menyuruh Atlana agar tidak usah memasak makan malam seperti biasa.

Namun, setelah mengerjakan tugas sekolah dan merasa tubuhnya sudah jauh lebih baik, Atlana yang merasa lapar pun memutuskan untuk membuat mi instan yang jarang sekali ia makan. Bang Zai dan Ayah pun ternyata ikut bergabung dan membantu Atlana untuk membuat mi yang akhirnya malam ini mereka memutuskan untuk makan bersama.

Ayah mendekatkan mangkuk milik Atlana dan memberikan kuning telur tersebut ke putrinya serta memindahkan putih telur dari milik Atlana ke mangkuknya. Hal sederhana tapi selalu Ayah lakukan mengingat putrinya yang sangat menyukai kuning telur terlebih yang setengah matang.

"Makasih, Ayah," kata Atlana dengan tersenyum ceria.

"Sama-sama anak Ayah," balas Ayah lagi dengan mengusap kepala Atlana.

"Adik mau juga punya abang?" tawar Bang Zai yang dibalas Atlana dengan gelengan kepala.

"Nanti kebanyakan Atlana bisa bisulan," jawab Atlana membuat Ayah dan Bang Zai tertawa mendengarnya.

"Udah nggak pusing?" tanya Ayah dengan memeriksa suhu badan putrinya menggunakan punggung tangannya.

Atlana menggelengkan kepalanya dengan memakan mi. "Alhamdulillah, udah nggak. Besok Atlana bisa sekolah, Yah."

"Di rumah aja, lah! Sekali-kali bolos nggak papa, Lan," kata Bang Zai yang diangguki setuju Ayah.

"Udah kelas 12 kalau bolos nanti numpuk tugasnya terus ketinggalan materi buat ujian, Bang," ujar Atlana.

"Aneh kamu. Dimana-mana kalau disuruh bolos Ayah sama Abangnya pada senang, tapi kamu susah banget. Jangan serius-serius ambisnya nanti susah cari jodoh yang ada ketutup buku jodoh kamu," ledek Bang Zai membuat Atlana berdecak kesal sedangkan Ayah menggelengkan kepalanya.

"Jodoh, kan, takdir. Abang juga belum ketemu sama jodoh abang," balas Atlana.

"Kata siapa? Kamu aja yang nggak tau," ujar Bang Zai membuat Atlana melebarkan kedua matanya.

SADAVIRWhere stories live. Discover now