Bagian 27 : Gara-gara cicak

149K 17.4K 1.5K
                                    

'field?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'field?'

***

⚠️WARNING⚠️
TERDAPAT ADEGAN 17+
MOHON KESADARAN NYA MASING-MASING

Hari ini, hari Minggu.

Sesuai ucapan Rangga lusa lalu, dia, juga Ayana akan berkunjung ke rumah Asviva, dan Wildan, yang bertempat di perumahan kompleks Dandelion.

Ayana berniat untuk menginap selama semalam, dengan alasan ingin melepas rindu dengan orang tua. Sudah lama sejak ia menikah, dirinya belum berkunjung lagi ke rumah lamanya.

Paling-paling, Asviva, dan Wildan yang beberapa kali mengunjungi kediaman nya bersama Rangga.

Setelah selesai prepare, juga memasukkan beberapa pakaian Rangga kedalam tas kecil, kedua pasangan muda itu berjalan ke mobil yang berada di basemand.

Lantas, sang pengemudi, juga sang penumpang, beserta mobil yang dikendarai mulai menjauhi pelataran rumah.

Untuk hari ini, jalanan lumayan macet. Nampaknya, ada beberapa dari sekumpulan kepala keluarga, juga anak remaja yang akan melepas penat.

Melepas penat, juga lain maksud adalah hang out.

Tak sampai tiga puluh menit dari rumah, Rangga, dan Ayana telah sampai dikediaman keluarga Askandarsyah.

Rangga turun dari mobil, diikuti Ayana. Cowok itu berjalan menuju teras halaman, dengan Ayana yang ada di samping nya.

Tangan kekarnya, ia lingkarkan ke pundak gadis yang telah sah menjadi Istrinya itu.

"Assalamualaikum. Mama? Papa?" Ayana mengetuk pintu. Takut-takut kedua orang tuanya itu tak berada di rumah.

"Kamu kesini nggak kabarin mereka dulu?" Rangga bertanya.

"Nggak. Biar surprise," Rangga manggut-manggut.

Cukup lama menunggu, akhirnya pintu terbuka. Menampilkan Wildan dengan pakaian rumahan nya.

"Eh, ada anak Papa yang paling cantik kesini." Wildan mengecup kening Ayana, tak lupa kedua pipi anak sematawayang nya itu.

Rangga mendekat, untuk salim. Wildan dengan senang hati memberikan punggung tangan nya untuk dicium.

"Kok kesini nggak bilang-bilang?" Wildan bertanya.

Ayana tersenyum lebar. "Buar surprise, dong!"

Dampatigaḷu [Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang