¢ extra part ¢

183K 15.5K 3.7K
                                    

ini aku kasih extra part, sekaligus chaptter tambahan buat kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini aku kasih extra part, sekaligus chaptter tambahan buat kalian

semoga suka ya, bebi 💖

[ happy reading! ]

☁️☁️☁️

"Eh, Ayana!" Tetangga samping rumah keluarga Bratanadipta itu memanggil seorang wanita berparas cantik yang sedang membersihkan halaman rumah.

"Eh, iya Bu Mirna. Ada apa ya?" Ayana bertanya sopan.

"Itu, si Azam, sama Alan lagi ngejar-ngejar ayam nya Pak Tarno." Bu Mirna mengadu.

"Azam sama Alan?" Ayana membeo.

Wanita paruh baya yang berusia empat puluh tahunan itu mengangguk. "Iya, saya tadi ngeliat mereka berdua di samping warung nya Mbok Minah."

"Oalah, iya Bu. Nanti biar saya jemput." Ayana tersenyum ramah.

"Yaudah, kalo gitu saya pamit dulu ya." Bu Mirna hendak balik badan. "Nitip salam juga ya buat Rangga."

Mendengar nama suaminya disebut, secara spontan raut wajahnya berubah. "Iya."

Sepeninggal Bu Mirna, Ayana bergegas menuju ke samping warung Mbok Minah.

"MAS! AKU KELUAR SEBENTAR!" Ayana memekik.

Tanpa mendengar persetujuan dari Rangga, dengan langkah terburu, ibu muda nan cantik itu pergi menuju ke warung Mbok Minah, untuk menjemput kedua buah hatinya.

Dari kejauhan, kornea matanya dapat melihat dengan jelas bagaimana kondisi dari kedua anak nya itu.

Baju yang hampir di tutupi oleh lumpur, muka cemong dan aksi kejar-kejaran dengan ayam seakan menambah poin plus untuk memarahi kedua anak nya itu.

"AZAM! ALAN!" Ayana berteriak keras.

Mendengar suara Ayana, kedua bocah berumur enam dan delapan tahun itu berhenti bertingkah.

"Bang! Ada Bunda." Alan menyikut siku Azam.

"Momma, bukan Bunda." Azam meralat.

"Tapi Alan manggil nya Bunda, bukan Momma."

Azam berdecak. "Sama aja."

"SINI KALIAN!" Suara Ayana kembali terdengar. Tertangkap dari nada suaranya, agaknya ibu muda dua anak itu tengah marah.

"Bang, Alan takut." Bocah berusia enam tahun itu bersembunyi di balik tubuh sang kakak.

Dampatigaḷu [Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang