Day 1

6 0 0
                                    

Siapa bilang menjadi Alice di dunia ini begitu mudah dan menyenangkan? Di balik segala keistimewaan yang White Rabbit berikan, segudang aktivitas dan kewajiban sudah menunggu semenjak aku menginjakkan kaki di Reverie.

Pagi-pagi sekali King Of Hearts menyuruhku lari keliling lapangan--DENGAN PANTOPEL HAK. Dia bilang, itu demi meningkatkan staminaku yang menurutnya jauh dibawah standar. Jika tidak, aku akan menjadi penghalang saat pengusiran Nightmare setiap malam.

Kemudian aku dipanggil ke perpustakaan Hearts untuk belajar hal-hal yang sudah kulewatkan seperempat tahun ini. King Of Hearts memintaku menguasai semuanya sebelum masa ujian. Kejam sekali dia!

Jadwalku sangat penuh, terima kasih kepada King Of Hearts. Dan sulit sekali untuk kabur karena Bandersnatch selalu mengawasi. Hanya pada jam makan siang aku bisa sedikit senggang. Itu pun jika salah satu spades tidak menarikku ikut mereka.

Seperti March Hare contohnya. Baru saja aku keluar dari ruang Hearts Council, dia langsung mendorongku pergi ke taman. Namun dia tidak datang dengan tangan kosong, tetapi bersama keranjang berisi bekal makan siang buatan Mad Hatter, koki terbaik Spades Union.

"Aku muak dengan sikap egois King Of Hearts!" gerutu March Hare saat kami makan siang di taman.

Kami menggelar kain di bawah pohon dan menyantap makan dari dalam keranjang yang dibawa March Hare. Rasanya seperti sedang piknik.

"Dia tidak bisa memonipolimu seperti itu! Kau juga berhak main ke Spades! Atau haruskah kami menculikmu dari wilayah Hearts?" sambung March Hare lagi.

Ekspresinya sangat lucu sampai aku tidak tahan terkikik. "Jangan! Nanti yang ada malah menambah masalah. Lalu kapan Hearts dan Spades bisa akur?"

"Tidak akan pernah bisa! Kecuali kalau kau memihak dan memenangkan kubu Spades. Tidak ada alasan bagi para hearts untuk menolak kami lagi. Malah mereka harus tunduk pada King Of Spades," balas March Hare.

Aku hanya menyeringai. Ingin sekali aku berterus terang, bahwa White Rabbit mengutusku untuk membuat kedua kubu itu akur dengan embel-embel permainan 'Menangkap Alice' ini. Menyudahi perselisihan dua dua kubu, lalu memaksa mereka menepati perjanjian dengan White Rabbit. Kemudian, suatu hari nanti ... Aku ingin mereka pun memanggil dengan nama asliku lagi, bukan nama julukan Alice.

"Yah, karena kau sudah menghabiskan sepanjang pagi dengan para hearts," tutur March Hare, "sepanjang siang sampai sore nanti kau harus menghabiskan waktu bersama spades, loh!"

"Eh, tapi aku ada kelas habis ini, March Hare--"

"Tidak boleh!" March Hare menyela ucapanku, "kau kan, sudah berjanji untuk bersikap adil, Alice! Dan tidak perlu takut pada King Of Hearts. K sebagai King Of Spades pasti membelamu. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menolak main ke tempat kami, oke?"

Memang percuma saja berdebat dengan March Hare. Daripada dia membawa para spades untuk mengacaukan kelasku seperti yang dilakukan K tempo hari, lebih baik aku menyerahkan diri langsung kepada mereka.

Kusadari tindakanku ini baru saja menambah penuh jadwalku untuk esok hari. King Of Hearts pasti tidak akan membiarkanku lolos membolos begitu saja. Namun, menghabiskan waktu dengan para spades juga merupakan kewajibanku. Semua demi memenuhi tugas peranku sebagai Alice, si anak emas Sang Dewa White Rabbit pembawa keadilan dan kelinci buruan dalam permainan Menangkap Alice.

[Hanhami - 2 Juni 2021]

Alice In Reverie's Behind The SceneWhere stories live. Discover now