Day 2

1 0 0
                                    

Semua orang tahu kalau sosok Alice sangat krusial di dunia ini, tetapi di pandangan seorang Ernest sang King Of Spades dia tidak lebih dari sekedar alat untuk meraih kemenangan. Oleh karena itu Ernest berusaha menjaganya tetap dekat dengan Spades Union, terutama dengannya.

Namun ternyata Alyse adalah gadis yang kikuk. Sehingga ketika Ernest mendekatinya, Alyse akan segera menjauh demi menjaga jarak. Dia gadis pertama yang menolak seorang King Of Spades mentah-mentah. Padahal gadis-gadis lain cenderung akan merasa senang menerima perlakuan istimewa dari pemimpin Spades Union tersebut. Namun tidak dengan Alyse.

Hal ini cukup membuat Ernest sakit kepala. Strategi yang biasa dia lakukan kepada setiap gadis demi memenangkan hati mereka selalu gagal dipakai kepada Alyse. Justru jarak mereka semakin merenggang. Ernest tidak habis pikir, apa lagi yang harus dia lakukan untuk memenangkan hati Alyse? Setidaknya, membuat gadis itu terbiasa di dekatnya.

Semua cara baik sudah dilakukan. Haruskah menggunakan cara kasar?

"Alice itu aslinya pemalu," tutur Theo ketika diajak berdiskusi dengan petinggi spades yang lain. Ernest sengaja mengumpulkan mereka di ruangannya untuk menyusun ulang staregi mereka 'mendapatkan' Alice.

"Tapi kau bisa jadi yang paling dekat dengannya sekarang, March Hare. Apa yang kau lakukan sampai bisa sedekat itu?" tanya Arthur, Mad Hatter.

"Alice juga tidak mau terbuka pada Dinah. Padahal sesama gadis," keluh Alex, Jack Of Spade, memijat pangkal hidungnya.

"Karena Alice pernah dikhianati oleh teman baiknya, yang seorang gadis juga!" jelas March Hare.

Ernest mendengus frustrasi. "Susah juga. White Rabbit mengapa mengutus orang sepertinya ke dunia ini? Menyusahkan saja!"

"Karma, kurasa?" celetuk Alex, "White Rabbit sudah tahu hobimu menggoda gadis-gadis. Jadi sekarang dia mengutus gadis yang tidak mudah luluh dengan gombalanmu. Dan terakhir sehabis kau melakukan hal senonoh padanya, Alice benar-benar menjauh."

"Jack Of Spades!" tegur Arthur.

"Apanya yang senonoh, aku cuman iseng memberinya ciuman singkat?" tanya Ernest.

"Itu namanya senonoh! Pantas saja Alice semakin menjauhimu!" amuk Theo berwajah merah matang.

Entah mengapa belakangan ini dia menjadi agak sensitif jika menyangkut Alyse. Mungkin karena baginya, Alyse susah seperti saudaranya sendiri.

"Itulah kenapa kita harus mengganti strategi," potong Arthur menengahi, "daripada berkelahi, lebih baik kalian memikirkan suatu ide!"

Ruangan menjadi sunyi. Semua orang sibuk berpikir. Menurut Ernest, tidak cukup jika hanya sosok March Hare yang bisa mendekati Alyse. King Of Spades juga harus, agar bisa dengan mudah mengontrolnya. Mereka sudah berusaha menggunakan cara baik-baik, haruskah sekarang menggunakan cara kasar?

Suatu ide akhirnya muncul di kepala Ernest. Pemuda itu menyeringai, senang dengan idenya.

"Mari kita adakan pesta barbekyu! Kita undang semua spades dan Alice. Mad Hatter kau urus konsumsi. March Hare kau beritahu spades yang lain. Dan Jack, kau ikut aku kabari Dinah dan pantau situasi," tutur Ernest berpanjang lebar.

"Ini akan jadi panggung pertunjukan yang bagus untuk Alice," tambahnya yakin.

"Sebentar!" Theo menginterupsi, "apa yang akan kau lakukan pada Alice kali ini?"

"Oh, bukan apa-apa. Hanya mau memanfaatkan kelemahannya itu supaya dia mau tidak mau terikat dengan Spades Union!"

Lantas Theo ikut bangkit dari duduknya. "Kalian jangan berbuat kasar pada Alice!"

Sayang tidak ada yang mendengarkan ancamannya. Arthur segera menahan Theo di dalam ruangan, sementara Ernest dan Alex bergegas pergi.

Kedua orang itu tertawa geli melihat wajah Theo yang memerah seperti kepiting rebus. Dan jarang sekali Theo berwajah seserius itu. Dia pasti sangat marah kepada Ernest.

"Aku tidak tahu ada apa antara March Hare dan Alice sampai dia bersikap seperti itu. Bagaimana menurutmu, K?" tanya Alex.

Namun Ernest hanya tertawa. "Entahlah, aku tidak peduli. Yang jelas dia tidak boleh mengacaukan rencana kita," balasnya.

"Kali ini, aku yakin bisa mendapatkan Alice. Kalaupun Alice mencoba menjaga jarak lagi denganku, setidaknya nama dan statusku akan terus mengikutinya. Ini taruhan all in untuk membuatnya menjadi bagian dari Spades Union!"

[Hanhami - 3 Juni 2021]





Alice In Reverie's Behind The SceneWhere stories live. Discover now