Day 3

0 0 0
                                    

Hidupku seakan tidak berwarna lagi semenjak kematian Ibu. Tidak ada lagi suka cita. Tidak ada lagi kasih sayang yang tulus. Tidak ada lagi kesetiaan dan kepedulian tanpa pamrih.

Saat ini aku memang sering berguyon, tertawa bersama semua orang, bersikap selalu senang, juga mengikuti arus. Namun aku tidak bisa berbohong, jika dunia tetaplah hitam-putih di mataku.

Sampai sesuatu yang aneh terjadi di malam ketika aku terbelenggu Nightmare. Saat semuanya begitu monokrom, aku melihat Alyse penuh warna. Dia menarikku terlepas dari belenggu, juga secara tidak sadar telah memberiku harapan baru.

"Buka matamu, King Of Spades--bukan--Ernest! Sudah cukup berkoban seorang diri! Sekarang saatnya kau bergantung pada orang-orang yang menyayangimu!" Dengan kalimat itu, ia menarikku keluar dari keterpurukan.

"Jika kau tidak percaya dengan ucapanku sekarang, tidak apa-apa. Waktu akan menunjukkan kepadamu bahwa aku serius. Bahwa kau benar-benar dicintai!" Dengan kalimat itu, ia membuat hatiku tergerak.

Dulu aku menganggap sosok Alice itu tidak lebih dari sekedar alat untuk meraih kemenangan. Namun saat berada di sisinya, duniaku serasa kembali berwarna. Membuatku ingin terus berada di sisinya, karena dia sangat berharga bagiku. Bahkan jika waktu berhenti bergerak saat ini pun, tidak masalah bagiku.

Lagit begitu cerah hari ini. Dari dalam gazebo tempat kami biasa beristirahat, angin berembus sepoi. Nikmat sekali untuk tidur siang, apalagi ditemani dia di sisiku. Aku merasa cukup.

"Apa yang kau lakukan?" tanya gadis itu sembari terkikik, ketika kuselipkan jemariku di antara jemarinya.

"Tidak ada," balasku, lalu mengistirahatkan kepala di bahunya.

"Hari ini cuacanya bagus," ucapku lagi.

Alyse terdiam sebentar. Aku tahu dia sedang kebingungan dengan kalimatku. Kemudian, dia hanya mengangguk.

"Hari ini cuacanya bagus," ulang gadis itu dan aku tertawa.

"Alice?"

"Hmmm?"

"Terima kasih sudah datang ke Reverie dan membuka mataku sekali lagi. Terima kasih untuk tidak pernah menyerah terhadapku. Terima kasih sudah mengembalikan warna-warni di hidupku."

[Hanhami - 4 Juni 2021]





Alice In Reverie's Behind The SceneWhere stories live. Discover now