33. Tuan Han

333 81 1
                                    

Sesampainya di Jeju...

Joonghyuk dan Sooyoung memegangi lengan Dokja di kanan dan kiri nya. Dokja nampak lunglai sekali begitu ia turun dari helikopter. Wajar saja, ini yang pertama baginya untuk bisa berada dalam ketinggian. Jika saja terus dibiasakan, Dokja pasti akan baik-baik saja.

Mereka sekarang akan segera bergegas menuju ke resort pribadi milik keluarga Han. Mereka kemudian menaiki kendaraan yang sudah di sediakan oleh resort dan mengobrol seraya menikmati pemandangan.

"Hei, ambil ini. Siapa tahu bisa membuatmu segar kembali" cetus Sooyoung seraya menyodorkan permen mint pada Dokja. Dokja awalnya ingin menolak. Namun, setelah dipikir-pikir, itu bagus juga. Ia pun menerima dan mulai menikmati permen mint itu di mulut nya.

"Apa ayah akan kembali ke Amerika atau tetap disini?" tanya Sooyoung pada orang kepercayaan ayah nya. "Beliau harus kembali bekerja ke Amerika dan negara lainnya, Nona. Beliau saat ini sedang di sibukkan dengan tender-tender terbarunya" jawab pria paruh baya itu sopan.

"Hm, begitu, ya" jawab Sooyoung seraya mengangguk pelan, kemudian berpikir. Selalu saja seperti ini. Tapi, tak masalah! Sekarang, ia bisa bertemu dengan ayah nya, setidaknya walau beberapa saat! Yah, ia harap, ayah nya akan disini beberapa saat. Ada banyak hal yang ingin dia tanyakan....

Sesampainya di resort, mereka disambut ramah.

Dokja yang sudah merasa lebih baik, begitu takjub memandangi resort milik keluarga Han ini. Sementara Joonghyuk di samping nya hanya diam saja.

"Silahkan masuk"

Mereka di tuntun masuk. Sooyoung menarik dan menghela napas pelan. Sudah lama sekali. Terakhir kali, mereka ke resort di Jeju adalah saat liburan musim panas bersama kedua orang tuanya lengkap. Itu pun saat Sooyoung berumur sekitar sembilan entah sepuluh tahun. Yah, liburan terakhir nya bersama orang tua nya adalah saat ia begitu muda. Dan sekarang....

"Hei, kenapa sepi sekali? Bukankah biasanya resort dihuni beberapa orang lainnya?" tanya Dokja yang penasaran dengan suasana tenang dan damai di sekitarnya. "Tentu saja, ini milik pribadi. Tak ada seorang pun yang diizinkan selain keluarga Han. Lagipula, Han tidak suka berbagi" jawab Sooyoung sombong.

"Cih, dasar sombong!" sinis Dokja kesal. Sooyoung hanya tertawa. Jika memang Han tidak suka berbagi, lalu bagaimana dengan dia? Sooyoung egois dan sombong, benar-benar ciri khas keluarga Han! Hanya saja, untuk urusan tidak suka berbagi, itu akan cukup diragukan dalam beberapa hal.

Mereka dibawa masuk menuju sebuah ruangan besar yang menghadap langsung ke lautan pulau Jeju yang indah dan jernih. Ah, ini cocok sekali untuk relaksasi dan semacamnya.

"Young-ie!"

Mereka terkejut ketika mendengar suara dalam yang tajam itu. Mereka melihat seorang pria tampan yang sedang duduk di kursi geladak yang mana menghadap ke jendela besar yang sengaja dibuka lebar-lebar supaya dapat menikmati indah nya pemandangan laut di depan nya.

Tunggu....

"Ayah!"

APA?!

Sooyoung mendekat dan tanpa di duga, melompat ke pelukan ayah nya. Well, awalnya ia merasa cukup canggung. Apakah ayah nya masih akan sama seperti dulu? Cukup tajam dan menyeramkan, namun akan bersikap lembut padanya? Atau... bagaimana?

Dan yang tak terduga, ayah nya menyambut dan membalas pelukan nya. Walau agak kaku, tapi Sooyoung justru senang.

Dokja dan Joonghyuk saling melirik. Ada ketidakpercayaan di mata mereka.

Mereka berpikir bahwa ayah dari seorang Han Sooyoung akan terlihat sebagaimana seorang pria paruh baya yang memiliki anak berumur 25 tahun. Namun, mereka tak menyangka melihat betapa awet muda nya! Bahkan ketajaman nya pun tak ada bedanya dengan Sooyoung yang sekarang!

All About Us (ORV Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang