📚 Side Story : Kim Dokja (Part 4, End) 📚

365 49 13
                                    

Disinilah Dokja....

Disebuah butik ternama, yang bahkan tidak ia ketahui sama sekali. Sooyoung membawa nya kemari. Katanya, Dokja memilih pakaian yang pas untuknya. Bagaimanapun, tidak semua pakaian di walk in closet di kamar Dokja, pas semua. Bagaimanapun, kedatangan Dokja ke runah besar Han kan dadakan sekali.

Dan sekarang, ia hanya memakai sweater hangat dengan mantel dan celana jeans serta sepatu. Ini benar-benar hangat. Gadis Han itu memperlakukan nya dengan baik. Tapi, jika di pikir-pikir, kenapa Sooyoung selalu sengaja berpenampilan lusuh? Apakah karena malas?

"Tolong, satu set outfit untuk ke kantor."

"Baik, Nona Muda!"

Sooyoung duduk di samping Dokja yang masih terdiam.

"Kenapa?" tanya Sooyoung heran. "Kenapa kamu sebaik ini padaku?" jawab Dokja dengan pertanyaan. Sooyoung nampak agak diam. Kemudian, menyeringai kecil. "Salah kah? Aku merasa pernah bertemu dengan mu di suatu tempat. Kebetulan aku hidup sendirian. Tak ada salah nya juga." jawab Sooyoung tak rinci. Membuat Dokja curiga.

"Hanya itu?"

"Yep. Kau tak perlu segan. Nah, kau harus mencoba dan pastikan itu pas!" cetus Sooyoung seraya menunjuk ke petugas butik yang membawakan setelan kantor untuk Dokja. Dibawah paksaan Sooyoung, akhirnya Dokja menurut pasrah dan menuju ke ruang ganti.

Sepanjang ia mencoba, ia terus berpikir. Kenapa Sooyoung bisa sebaik ini? Ada apa? Ia memandangi pantulan dirinya di cermin besar di ruang ganti itu. Ah, apakah ini masih seorang Kim Dokja yang jelek, lusuh, miskin dan sengsara itu? Kenapa berbeda sekali?

Setelah puas memandangi dirinya sendiri di cermin, ia keluar dari ruang ganti, meminta penilaian dari Sooyoung. Gadis Han itu menunggu dan menilai, dari atas ke bawah.

"Hm, oke. Itu memang bagus untukmu!" cetus Sooyoung, membuat Dokja senang. "Sediakan satu ukuran yang sama, untuk set musim dingin, musim panas, musim semi dan musim gugur nya juga!" instruksi Sooyoung kepada pelayan di samping. "Baik, Nona Muda!" langsung bergegas pergi, mengikuti perintah Sooyoung.

Dokja menghampiri.

"Hey, aku belum tentu akan mendapat pekerjaan. Kenapa harus terburu-buru? Belum tentu juga aku akan mendapat pekerjaan di kantoran!" cetus Dokja penasaran dan tak menyangka. "Heh, kenapa kau harus berpikiran negatif? Aku yakin kamu akan bisa bekerja di kantoran!" jawab Sooyoung tenang. "Masalah nya, aku tak memiliki banyak uang untuk mengganti ini semua." cetus Dokja. Ia ingat dengan harga fantastis set yang dipakai nya ini.

"Tak perlu menggantinya. Itu untukmu karena mau membantuku!"

Membantu? Maksudnya?

Perasaan Dokja hanya membantu Sooyoung menaruh piring-piring itu. Itu kan sebagai imbalan ia menumpang disana. Lalu, apa?

"Jangan banyak memikirkan. Nah, itu semua set yang disediakan. Giliran mencari sepatu dengan ukuran yang pas!"

Dokja benar-benar di seret gadis Han itu untuk berbelanja banyak hal mulai dari perlengkapan kantor, keperluan pribadi dan yang lainnya. Dokja melihat Sooyoung begitu antusias untuk memake-over nya. Sekarang, sudah tak ada lagi Dokja lusuh yang menyedihkan, hanya ada Dokja yang bersinar.

Sepulang berbelanja dan dari salon, mereka pergi ke restoran hot pot dan makan.

Walau baru sehari, karena kepribadian Sooyoung yang blak-blakkan, mereka akrab dengan cepat dan kecurigaan nya pada Sooyoung pun secara perlahan mulai terkikis.

Sudah beberapa hari berlalu...

Sekarang....

"Aku siap mencari pekerjaan!"

All About Us (ORV Fanfiction)Where stories live. Discover now