📚 Side Story : Han Sooyoung (Part 2) 📚

262 51 8
                                    

Mereka menikmati hotpot itu dengan suasana... riang?

Sebenarnya Dokja lah yang mencairkan suasana dingin dan canggung itu.

Sooyoung tak henti-henti nya mengidentifikasi pria bermarga Yoo itu. Entahlah, melihat wajah tampan yang dingin dan datar itu, mengingatkan nya pada seseorang yang dulu sekali pernah bertemu dengan nya. Sayang nya, ingatan Sooyoung kabur, ia lupa.

"Ngomong-ngomong, sebelumnya kamu tinggal dimana?" tanya Sooyoung seraya mengambil beberapa sayuran dari tempat hotpot itu. "Aku tinggal di apartemen." jawab Joonghyuk datar, dan dingin tentu nya. Sooyoung mengangguk-angguk.

"Besok pindahkan barang-barang mu kemari. Atau mau aku bantu? Aku bisa menyuruh orang-orangku memindahkan barang-barang mu kemari!"

Dokja menatap Sooyoung berbinar. Sooyoung jelas mengerti, bahwa Dokja senang karena ia menawari Joonghyuk. Ia pasti kesenangan karena ia benar-benar memperbolehkan Joonghyuk tinggal disini.

"Ah, tidak terimakasih. Aku yang akan memindahkan nya." jawab Joonghyuk seraya mengangguk kecil. "Aku akan membantumu!" tambah Dokja dengan sangat antusias. Wow, sebuah keajaiban Dokja yang dengan senang hati mau membantu.

Setelah cukup lama tinggal bersama, Sooyoung mulai melihat sifat asli pria Kim itu.

Si licik, cerdik, mata duitan, dan pemalas.

Tapi, Sooyoung tidak merasa ilfeel atau apa. Karena itu semua berada di tingkat yang berbeda dari para penjilat yang biasa mengelilingi nya.

"Wow, kurasa kalian dekat sekali, ya? Tak kusangka bahkan dia berani mengajakmu tinggal disini. Hubungan kalian pasti sangat erat!" komentar Sooyoung seraya menyeringai tipis. Joonghyuk nampak agak terdiam dan Dokja lah yang menyahut.

"Tentu saja! Kami sudah seperti saudara sendiri!"

Dan Dokja pun mulai mengocehkan banyak hal.

Yah, setidaknya suasana hotpot malam itu tidak menjadi aneh dan cukup hangat.

Setelah puas makan, Sooyoung membereskan itu semua. Sebelumnya Joonghyuk hendak membantu nya, namun Sooyoung menolak dan menyuruh Dokja untuk mengantarkan Joonghyuk ke kamar yang memang sudah ada di sediakan dan membantu untuk membereskan sedikit jika berantakkan.

Dengan rumah sebesar ini, tentu saja ada banyak kamar dan ruangan kosong. Jadi, tak masalah. Lagi pula, Maid atau Asisten Rumah Tangga sebelumnya selalu datang untuk membersihkan dan membereskan setiap kamar dan ruangan.

Setelah selesai, Sooyoung memilih beranjak ke kamar nya. Ia belum mematikan semua lampu. Siapa tahu kan Dokja dan Joonghyuk berniat untuk mengobrol atau menonton TV di ruang keluarga. Begitu masuk, matanya disambut dengan keadaan kamar yang cukup berantakkan.

Ia bergegas duduk di kursi kerja nya, menghadap laptop yang terbuka dan ada banyak kertas di sekitaran nya. Ugh, sekarang ia harus berpikir untuk kelangsungan chapter novel nya ini. Ia belum menyalakan laptop nya dan masih diam memandangi layar hitam, yang menampilkan pantulan wajah cantiknya disana. Ia akhirnya ingat tentang niat nya untuk menyelidiki seluk-beluk tentang Yoo Joonghyuk itu.

Pokok nya, besok ia harus sudah mendapatkan informasi di tangan nya!

📚📚

Pagi-pagi....

Sooyoung bangun kesiangan!

Tentu saja, semalam ia begadang untuk membuat chapter-chapter di novel nya. Kepala nya terasa sakit karena banyak berpikir. Matanya juga cukup lelah. Jari-jari tangan dan lengan nya pun ikut pegal. Jadi, yah, ia membutuhkan waktu istirahat yang cukup lama, sebenarnya.

All About Us (ORV Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang