1.4 Lexy's Story

437 71 34
                                    

Haii! Ketemu kali ma Au, pa kabar kalian semua?
Semoga sehat ya semuanya. Hatinya, raganya (Aamiin)

Jangan lupa vote dulu sebelum baca wkwk
Biar Au makin semangat nulisnya, dikomen juga :)

Dah ah, Au banyak minta (╥﹏╥)
Cusss kita langsung aja, met baca semua <3

☯☯☯

Suasana malam kota Jakarta kali ini dihiasi rintikan gerimis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana malam kota Jakarta kali ini dihiasi rintikan gerimis. Angin lembab membawa hawa dingin masuk ke dalam ruangan luas Valdo. Pria itu bahkan masih setia duduk di tepi jendela tanpa menghiraukan udara dingin yang menerpa kulitnya.

Ada Lexy juga di sana. Menjadi rutinitas baru laki-laki itu di setiap hari Sabtu dan Minggu, menginap di rumah Valdo.

Kedua remaja itu sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Valdo membaca buku dan Lexy bermain ponsel. Terdapat dua cangkir kopi yang sudah mendingin di meja dekat sana, tak tersentuh begitu pun dengan sepiring roti keringnya.

"Eh, Lex. Gue bingung, deh," celetuk Valdo sembari menutup buku bacaannya.

Lexy mendongak, menaikkan kedua alisnya merespons ucapan Valdo barusan. Laki-laki itu terdiam menunggu Valdo usai menutup jendela kamar, meletakkan buku di lemari, dan mengontrol suhu ruangan. Sampai Valdo kembali seraya membenarkan hoodie cokelatnya, Lexy masih bungkam.

"Dari awal masuk Gerhana, gue udah disuguhin ribut-ribut soal Kai sama Naura. Cuma sampai sekarang gue masih nggak ngerti ada apa sebenernya di antara mereka berdua," tutur Valdo, mencoba mencari posisi ternyaman duduknya di sofa.

"Gue heran gitu, kenapa Naura di-bully hampir seantero sekolah," lanjutnya.

Beberapa menit berlalu dan Lexy memilih bungkam. Pria itu terlihat sibuk memainkan rambutnya, sesekali menghela napas dengan raut wajah bingung.

"Lo tau sesuatu, Lex?" tanya Valdo, serius.

Pertanyaan Valdo berhasil membuat Lexy berdiam mematung beberapa saat. Pria itu menegakkan duduknya dan lagi-lagi menghela napas berat. Tidak ada raut yang jelas dari wajah manis Lexy, membuat Valdo mengernyit heran akan sahabatnya itu.

"Aduh, Do. Gue ... gue bingung gimana ngomongnya. Takut salah," jawab Lexy seadanya.

Valdo ber-oh ria mendengar jawaban Lexy. Laki-laki itu terdiam beberapa saat, ia tetap butuh penjelasan akan pertanyaannya barusan.

"Lo bisa jelasin pelan-pelan, kok. Gue penasaran, kenapa Naura sampai segitunya dibenci satu sekolah," ucap Valdo.

"Yah, gue masih nggak tau menahu soal ini. Nggak kenal banget juga walau dulu dia sekelas, tapi ini cerita soal orang yang bisa buat Naura seperti orang normal pada umumnya," sahut Lexy, menuruti permintaan Valdo.

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang