Halooo, aku update lagi hehe
Apa kabar semuanya? Maaf ya ngilang lama ;)
By the way, part ini aku upload sebagai tanda kalau aku masih hidup mweheh. Next day aku off Wattpad lagi, mungkin sampai tahun depan(?) Soalnya, aku bentar lagi ujian :D
So, ya. Kalian jangan lupa jaga kesehatan ya. Jangan telat makan, jangan begadang wkwk. See you next time <3
Lexy keluar dari ruang ganti, tanpa mengucapkan apa-apa ia langsung menarik tangan Naura menjauh dari sana. Laki-laki itu seolah tidak peduli pada Naura yang bersusah payah mengimbangi langkahnya.
Menurut ke mana Lexy membawanya, laki-laki itu berhenti di lapangan parkir. Sungguh Naura tidak mengerti dengan sikap Lexy sekarang ini.
"Masuk!" titah laki-laki itu.
Naura diam, takut dengan perubahan perilaku Lexy. Sementara Lexy sendiri memejamkan matanya frustrasi melihat Naura memasang raut seperti itu.
"Nau, tolong masuk. Gue nggak mau emosi," pintanya lagi.
Naura memutuskan menurut ketika Lexy menekankan kalimatnya. Gadis itu membisu sepanjang perjalanan keluar dari SMA Gerhana. Bahkan ketika laki-laki itu memberhentikan mobil tepat di depan rumahnya, Naura tetap bungkam.
"Besok jangan sekolah dulu, gue nggak mau lo kenapa-kenapa!" celetuk Lexy dingin.
"Tapi kenapa?" tanya Naura, memberanikan diri.
Lexy menghela napas mendengar pertanyaan Naura. Benar, gadis ini tidak tahu apa-apa. Laki-laki itu menoleh pada Naura dengan sorot ingin menyampaikan sesuatu. Dia menggeleng sebagai jawaban singkat.
"Nurut aja, ya?" ucap Lexy akhirnya.
Naura menghela napas berat, ragu-ragu ia mengangguk dan keluar dari mobil Lexy. Berdiri dengan ransel cokelat masih menggantung di bahu kiri.
"Kalau ada apa-apa, bilang sama gue!"
Gadis berkacamata itu mengangguk. Mengantarkan Lexy menjauh dengan pandangan dan memasuki pekarangan rumah tanpa peduli tatapan heran Pak Satpam.
"Naura."
Naura mendongak, menatap sekilas Alvin yang berdiri di ambang pintu. Naura tidak acuh dan melewatinya begitu saja.
Gadis itu langsung masuk kamar dan menutup pintu. Meninggalkan Alvin yang membisu dengan kekalutan pikirannya. Dia tidak tahu bagaimana cara memulihkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]
Teen FictionNaura sempat mengira rasa sakitnya akan berakhir setelah semesta menghadirkan sosok Valdo yang luar biasa. Sayang, perkiraan Naura salah total. Itu bukan akhir, tapi awal dari penderitaan yang sesungguhnya. *** Half Nerd : I'm Nerdy, Not Puny! Ding...