Maia mendapatkan Brianna yang berdiri bersandar di pintu flatnya saat Maia baru saja pulang kerja. Kerja hari ini sangat kacau untuk Maia, jelas saja, konsentrasinya terpecah kemana-mana akibat peristiwa yang terjadi padanya semalam.
"Hai, Maia." Sapa Brianna sambil tersenyum.
"Hai, Bri. Lama menunggu?"
Brianna menggeleng. "Baru lima belas menit kok."
Maia pun mengeluarkan kunci flat dari dalam tasnya, lalu memasukannya ke dalam lubang di pintu. "Masuk, Bri."
Brianna pun masuk ke dalam flat Maia lalu duduk di ujung tempat tidur Maia. "Wow. Perasaan baru kemarin aku kesini dan sekarang kamarmu sudah banyak berubah. Kemana poster idolamu itu?"
Betul sekali. Sesampainya di flat subuh tadi, Maia langsung mencopot semua poster One Direction di kamarnya. Maia malas melihat wajah Zayn Malik di dinding kamarnya. Maia membenci pria itu saat ini. "Oh. Aku baru akan menggantinya dengan poster edisi terbaru, Bri!" Jawab Maia berbohong.
Brianna cuma mengangguk tanda mengerti. "Jadi, bagaimana semalam? Aku menyesal membentakmu saat keluar mobil. Maafkan aku, Maia."
Maia yang sedang mengganti pakaian di seberang Brianna pun tersenyum dengan terpaksa.
'Justru harusnya aku yang meminta maaf, Bri. Harusnya aku mengikuti perkataanmu.'
"Tidak apa-apa, Bri. Aku tau kau mengkhawatirkanku."
"Tapi kau tidak apa-apa kan?"
Maia terhentak sedikit namun ia menutupi rasa takutnya dengan senyum. "Memangnya aku terlihat kenapa-napa, Bri? Aku berhasil berfoto dengan Zayn tau!" Maia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan beberapa fotonya dengan Zayn. Hati Maia teriris rasanya, namun ia tidak mau Brianna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Whoa! Kau hebat!" Brianna menggenggam ponsel Maia sambil terkagum atas prestasi sahabatnya.
Sedangkan Maia melihat foto-foto itu dengan hati yang panas, mengingat apa yang si brengsek Zayn lakukan setelah berfoto bersama. Dan Maia baru ingat satu hal : bahkan Zayn tidak menanyakan namanya setelah menidurinya.
Sialan!
"Sudah sini kembalikan!" Maia merebut ponselnya dari tangan Brianna.
"Calm down. Aku tidak berniat mengambil Zayn Zayn mu itu kok. Tapi kau benar-benar fans yang nekat dan amazing, Maia!" Brianna tersenyum lebar. Lalu dia merebahkan tubuhnya diatas kasur Maia.
"That's me, Bri." Balas Maia. "Oh ya bagaimana kuliahmu?"
"Berjalan baik. Kau tau kan walaupun aku terlihat urakan tapi aku serius dalam akademis."
"I know you, Bri. Kita kan berteman sejak umur kita 5 tahun." Maia ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Brianna. "Will you always be there for me, Bri?" Tanya Maia sambil menolehkan kepalanya pada Brianna di sampingnya.
"Kau ngomong apa sih? Memang selama ini aku sahabat yang buruk, huh?"
Maia memeluk tubuh Brianna dari samping. "I love you, Brianna. Don't leave me.."
Brianna membalas pelukan Maia. "Ada apa? Ada sesuatu yang kau sembunyikan?"
'Kenapa Brianna ini selalu punya insting akan apa yang terjadi padaku sih?'
"Tidak ada, Bri. Aku hanya baru sadar kau terbaik yang kupunya sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS ✖️ ZAYN MALIK
Fanfiction"Kau tahu, Bri? Aku sangat rela jika Zayn Malik meniduriku walaupun hanya sekali." "Hati-hati dengan ucapanmu, Maia." Ranking #7 in Fanfiction (15 Juni 2015)