12.

29.3K 2.1K 140
                                    

Maia : Morning Mrs. Clifford :)))))
Brianna : Shut up! See? Seharusnya aku tidak bercerita padamu tentang dia!
Maia : Lho memang kenapa, Bri? :))))
Brianna : MAIA MITCHELL DIA BUKAN SIAPA SIAPAKU.
Maia : Tapi dia menyukaimu :p
Brianna : Oh like I care. Lagipula itu masa lalu.
Maia : Ada yang salah dengannya? Dia cute kok, Bri. Dan jago main gitar.
Brianna : Tentu dia jago main gitar, dia tutorku di tempat les musik. SUDAH MAIA CUKUP. KAU MENGHANCURKAN PAGIKU.
Maia : Did I? :)))))
Brianna : YOU DEFINITELY DID. Cukup! Aku akan mandi dan kuliah!
Maia : Baiklah. Aku juga akan berangkat kerja.
Brianna : Sudah makan pisangnya?
Maia : Sudah, Briii.
Brianna : Vitamin? Simpan di tas mu.
Maia : Sudah, Briiiiiiiiiii.
Maia : Got to go. See ya, Clifford!
Brianna : Sekali lagi kau menyebutkan nama itu, aku tidak akan lagi mengabulkan permintaanmu saat ngidam tengah malam!
Maia : Hahhahaha :)))))

Maia mengunci ponselnya, menyimpan di dalam tas lalu beranjak pergi setelah sarapan. Tak lupa dia melihat pantulan dirinya di kaca sekali lagi sebelum berangkat kerja. Hari ini Maia memakai kemeja putih dilapis blazer seragam kantornya, celana high waisted dan flat shoes. Brianna melarang keras Maia memakai high heels nya saat hamil dan Maia menuruti apa kata sahabatnya. Brianna sudah seperti dokter kandungan pribadi Maia, karena Brianna sangat tau seluk beluk dunia kehamilan. Bisa jadi karena Lily, kakak iparnya juga sedang mengandung. Dan Brianna juga punya alasan membelikan banyak pisang untuk Maia, yakni agar dia terbebas dari morning sick yang sering terjadi pada kehamilan trimester pertama.

Sekarang Maia sudah duduk di bus kota menuju kantornya. Di belakangnya ada dua orang wanita yang sedang berbincang, salah satu dari mereka sedang hamil juga.

"Andrew sangat perhatian sejak aku hamil. Aku senang sekali, Cassie!"

"Whoa kau beruntung. Finn tidak berada di sampingku saat aku hamil anak pertama. Dia harus bekerja di Indonesia. Tapi dia tetap mengirimku pesan atau meneleponku untuk memastikan aku dan kandunganku baik-baik saja."

"Semalam aku ingin pizza. Tengah malam, Cassie. Dan entah dapat darimana, Andrew membawakannya untukku."

Seketika Maia menatap perutnya dan mengelusnya. Ingin rasanya dia menangis sekeras-kerasnya sekarang.

'Jangankan memanjakanku saat hamil, Zayn bahkan tidak mengakui anak ini.'

Maia : Bri..
Brianna : Apalagi?
Maia : Bri :((((
Brianna : Hey ada apa?
Maia : Aku sedang di bus dan dua perempuan sedang memamerkan betapa beruntungnya mereka dimanjakan suami mereka saat hamil :(((
Brianna : Holyshits. Jangan dengarkan mereka. Tutup telingamu dengan earphone.
Maia : Huhu :((
Brianna : Stop being sad. You have to be strong! Keponakanku tidak boleh melihat Mom nya lemah!
Maia : Aku sedih, Bri.
Brianna : Who needs Zayn when you had me, huh?
Maia : Aku mau muffin dari toko pastry depan kampusmu, Bri.
Brianna : Kubelikan, Maia. Sudah jangan menangis. Nanti sore aku ke flatmu.
Maia : I love you.
Brianna : I know you do.

***
"Kemana yang lain?" Zayn berjalan menuju meja makan. Disana hanya ada Liam yang sedang memotong toast di piringnya.

"Sedang di gym." Jawab Liam.

Zayn menempatkan dirinya di kursi sebelah Liam dan melihat seluruh meja makan. "Apa sarapan hari ini?"

"Orang hotel menyebutnya Gatsby. Seperti sandwich ala Afrika dengan isi seafood. Rasanya lumayan."

"Tidak ada yang lain?"

"Kau telat bangun, Zayn. Semua makanan habis oleh Niall. You know him."

"Hell." Zayn meneguk air mineral lalu kembali berdiri meninggalkan kursinya.

"Hei mau kemana? Tidak makan dulu?"

"Mau menelepon service hotel. Aku ingin sarapan muffin pagi ini."

WORDS ✖️ ZAYN MALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang