21.

28.1K 2.1K 189
                                    

"It's a boy, Maia." Dokter Felicite menatap Maia dengan tersenyum.

"Benarkah? Bagaimana aku tahu?"

"Kau lihat garis ini?" Dokter Felicite menunjuk sesuatu pada layar ultrasound nya. "Ini adalah alat kelamin bayimu. Jika berbentuk seperti ini artinya dia lelaki."

Maia menatap layar sambil tersenyum. "Lelaki? Dia akan menjadi penjagaku.." Bisik Maia.

"Ya. Kau akan mempunyai dua orang penjaga, ayah bayi ini dan bayi ini.."

'Ayah bayi ini? Penjagaku? Kukira tidak.'

"Maia?" Dokter Felicite membangunkan lamunan Maia. "Kau bilang akan membawa tunanganmu kesini. Ini sudah tujuh bulan usia kehamilanmu lho."

"Mmm.. Anu Dokter.. Tunanganku ini tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.. Tapi aku selalu mengabari perkembangan janinku kok." Maia memasang senyum palsu.

"Baiklah. Pastikan dia tidak absen lagi saat persalinan nanti."

"Iya, Dokter."

"Oh iya, kau sudah mulai harus rutin melakukan yoga, Maia. Di rumah sakit ini ada prenatal yoga setiap weekend jika kau mau ikut."

"Apa itu harus?"

"Tidak sih. Tapi akan sangat membantu saat kau melahirkan nanti. Lagipula yoga bisa membuat tubuhmu sehat, kan?"

"Baiklah akan aku coba."

Dokter Felicite pun memberi secarik kertas berisi resep vitamin pada Maia lalu Maia keluar dari ruangan tersebut.

Maia : Brianna! Keponakanmu positif laki-laki!
Brianna : Really? Biar kuajarkan dia menjadi lelaki tangguh nanti!
Brianna : Kau di dokter? Mengapa tak mengajakku?
Maia : Aku kira kau masih sibuk.
Brianna : Next time aku luangkan waktu untuk menemanimu!
Maia : Yes, capt!
Brianna : Hei, kau harus memberitahu Zayn.
Maia : Zayn?
Brianna : Kau masih menyimpan nomornya kan?
Maia : Iya sih.
Brianna : Kirim dia pesan sekarang!
Maia : Tapi..
Brianna : Let him know, Maia.

Maia duduk di depan ruangan Dokter Felicite sambil mengotak atik ponselnya dan menemukan nama Zayn Malik disana. Dengan penuh keberanian, dia mengetik sesuatu.

To : Zayn Malik
Zayn, ini Maia. Aku cuma ingin memberitahumu bahwa aku baru cek USG dan dokter menyatakan janinku berjenis kelamin laki-laki. Just to let you know.

Send.

Beberapa detik kemudian Maia menelan pil kecewa karena status perpesanannya menyatakan bahwa pesannya untuk Zayn gagal terkirim.

Maia menghela napas sejenak dan mencari nomor telpon Liam di ponselnya, lalu mengetik pesan untuk personil paling dewasa itu.

To : Liam Payne
Liam, ini Maia. Aku mengirim pesan pada Zayn namun gagal. Hanya ingin memberitahumu bahwa bayiku berjenis kelamin laki-laki dan usianya sudah 7 bulan di rahimku. Terimakasih Liam.

***
"Yasss! Aku menang lagi! Woohoo!!" Louis melompat kegirangan diatas sofa, sementara Liam mengacak-acak rambutnya frustasi. "Lakukan tantanganmu, Liam!"

Mereka berdua sedang bermain FIFA di studio, sementara Niall hanya menonton sambil mengunyah popcorn, Harry dan Zayn sedang take vocal.

"Fine! Kemarikan wig nya, Niall!" Niall melempar wig berwarna merah ke arah Liam, lalu Liam membuka bajunya menyisakan dia memakai boxer.

"Cepat foto lalu unggah ke Instagram. Jangan lupa captionnya : Damn! Aku kalah main FIFA dari si tampan Louis Tomlinson!" Ucap Louis kegirangan.

"Shut up, Lou. Aku ambil dulu ponselku." Liam yang setengah telanjang dan memakai wig merah layaknya badut itu pun menuju backpacknya dan mengambil ponselnya. Saat akan membuka aplikasi kamera, dia melihat ada notifikasi pesan.

From : Unknown Number
Liam, ini Maia. Aku mengirim pesan pada Zayn namun gagal. Hanya ingin memberitahumu bahwa bayiku berjenis kelamin laki-laki dan usianya sudah 7 bulan di rahimku. Terimakasih Liam.

"Maia?" Tanpa banyak bicara, dia kembali ke teman-temannya. "Lou, Niall, lihat, aku mendapat pesan dari Maia!"

"Maia? Gadis hamil itu?" Tanya Niall. Liam mengangguk. "Apa katanya?"

"Dia bilang bayinya laki-laki."

"What? Dia sudah melahirkan?" Louis mengernyitkan dahi.

"No. No. Pasti dia baru cek jenis kelamin lewat USG. Hey, aku akan menelponnya. Kalian diam."

"Liam?"

"Maia! Apakabarmu?"

"Baik, Li. Kau menerima pesanku?"

"Yeah of course! Oh iya ponsel Zayn memang sedang rusak. Dia menenggelamkannya ke dalam bath tub. Tapi tenang, akan kuberitahu dia. Dia sedang take vocal sekarang."

"Terimakasih, Liam. Aku berhutang banyak padamu."

"Nevermind, Maia. Jaga kesehatanmu ya! Aku tak sabar bertemu baby boy!"

"Yeah, me too, Li. Mm, Li, apakah Zayn akan hadir saat persalinanku nanti?"

"Itu oh.. Aku tetap berusaha merayunya, Maia. Tenang saja. Jangan pikirkan itu. Sekarang fokuslah pada bayimu, okay?"

"Iya, Liam. Pasti. Kau sedang tur?"

"Tur kami sudah selesai sejak seminggu lalu, Maia. Kami sedang di studio untuk album kelima. Wish us luck!"

"All the best, Liam. Sekali lagi terimakasih."

"Alright. Goodbye, Maia."

"Bye, Liam."

Klik.

Liam menutup telponnya saat itu juga Zayn dan Harry keluar dari studio rekaman.

"Siapa yang kau telpon, Payne?" Tanya Zayn sambil mengambil air mineral dari atas meja.

"Maia, Zayn. It was Maia." Zayn langsung tersedak minumannya. "Dia baru melakukan USG dan menyatakan bayinya berjenis kelamin laki-laki." Zayn terdiam, teman-temannya yang lain hanya menatapnya tanpa berani berkomentar apapun. "Usia kandungannya sudah 7 bulan, Zayn. Artinya 2 bulan lagi.."

"Shut up, okay?" Zayn keluar dari sofa dan berjalan menuju keluar. Dia mengambil rokok dari saku celananya dan menyalakannya.

'Aku? Akan mempunyai anak laki-laki? What the fuck?'

WORDS ✖️ ZAYN MALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang