7. Kantin

19.4K 2.6K 187
                                    

"Kantin yuk?" ajak Riana versi dunia ini kepada Cantika.

Sedari awal mereka bertemu hingga satu setengah jam setelahnya, mereka memang belum meninggalkan rooftop sekolah. Duduk berdua dalam keheningan tanpa bicara satu sama lain. Hanya diam menikmati kesunyian yang mereka buat. Bukan kesunyian yang disebabkan karena rasa canggung tapi kesunyian yang menenangkan. Kesunyian yang selalu Riananya beri. Yah, meski ada saat-saat dimana Riana menjadi sangat cerewet, terutama saat dia tengah excited dengan sesuatu. Tapi, Riana selalu bisa memberinya kesunyian nyaman yang dibutuhkan Cantika seperti yang dirasakannya saat ini.

"Nggak ah, takut ketahuan bolos. Nanti dihukum" ucap Cantika.

Entah hal baik atau buruk, Cantika sadar setelah sampai di dunia ini kemampuan mengolah-katanya meningkat. Dengan tidak adanya sahabatnya di sekitarnya, dengan berat hati dia harus menjabarkan perkataannya dengan jelas. Mau bagaimana lagi, di dunia ini tak ada keluarga maupun sahabatnya yang akan mewakilinya untuk berbicara.

"Emang Lo nggak ngambil jatah bolos?" bingung Riana versi dunia ini.

"Jatah bolos?" bingung Cantika balik.

"Lo kelas 2 kan? Masa nggak tahu jatah bolos?"

Beda dunia, beda peraturan. Cantika harus diingatkan berkali-kali jika common sense dunia ini berbeda dengan dunia aslinya. Dan Cantika suka dengan ide jatah bolos ini.

"Kalo gue bilang gue bukan Niana, Lo percaya nggak?" ucap Cantika tiba-tiba.

Cantika sudah memutuskan untuk menganggap Riana dunia ini sama dengan Riana dunianya meski mereka baru bertemu. Kemiripan dengan Riana sudah dapat menjadi alasan bagi Cantika untuk mempercayai orang yang baru ditemuinya ini. Dia percaya dengan keeksentrikan Riana yang dapat menembus dimensi lain.

"Percaya aja sih" jawab Riana dunia ini tanpa ragu.

"Lo bener-bener Riana!" senang Cantika "Terus kalo gue bilang gue dari dunia lain, percaya nggak?"

"Ehm... percaya aja deh!"

"Kenapa percaya?"

"Lebih seru aja!" balas Riana dunia ini kini dengan senyum cerahnya.

Mendengar jawaban Riana, Cantika berdiri dari duduknya dan menaiki kursi yang didudukinya tadi. Mengepalkan kedua tangan dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"WOOOHHOOOOO!! GUE NEMU RIANA DI DUNIA INI!!!!" teriak bahagia Cantika.

Riana dunia ini yang tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Cantika pun mengikuti pose yang tengah Cantika lakukan.

"Yeeyyy~" ucap pelan Riana.

"Saya bangga sama kamu nak!" ucap Cantika sembari menepuk sebelah bahu Riana dunia ini.

Sedangkan Riana membalasnya dengan mengacungkan jempol sembari berucap "Saya memang membanggakan!"

"Karena Lo udah tahu gue dari dunia lain, nanti ajarin semua tentang dunia ini ya?"

Melihat senyum cerah Cantika membuat Riana dunia ini ikut tersenyum senang. "Ok"

Cantika kini merasa tak sendiri lagi di dunia ini. Ada Riana yang menemaninya.

"Ngomong-ngomong sampai kapan kita pose kayak gini?" tanya Riana yang mengikuti pose Cantika.

QodoQ Lu

Cantika dengan perasaan bahagianya berjalan mengikuti Riana dunia ini menuju kantin. Selama perjalanan yang lumayan jauh itu, Riana dunia ini menjelaskan sistem poin yang diterapkan di sekolah ini. Ternyata fasilitas-fasilitas tambahan seperti golf cart yang digunakannya tadi pagi tidak gratis melainkan ditukar menggunakan poin yang terdapat di kartu identitas siswanya. Jatah bolos pun juga dapat diambil setelah memberikan sejumlah poin yang telah ditentukan.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang