19. Bertanggung jawab

14.8K 2.5K 241
                                    

30 September 2021.

Liam dan Lucas terkejut melihat kakak kesayangan mereka kembali dengan pakaian dan rambut yang acak-acakan. Bahkan memar-memar juga mulai muncul di wajah kakak mereka.

Kesalahpahaman pun terjadi. Dua bodyguard yang tadi mengantar sekaligus menyeret Niana, mendapat delikan tajam dari kedua adik Niana. Mereka dituduh sebagai dalang dari keadaan Niana saat ini. Nasib mempunyai wajah garang memang, ada kejadian apa-apa selalu mereka yang dituduh. Padahal mereka hanya mencari nafkah.

"Kalian salah orang. Bukan mereka yang bikin kakak kayak gini" ucap Cantika sembari masuk ke dalam kamarnya setelah kedua tangannya dilepaskan oleh dua bodyguard yang 'mengantarkannya'.

Meski Cantika sudah mengatakan jika bukan dua bodyguard tersebut yang membuat penampilannya berantakan, tetap saja Liam dan Lucas memberikan tatapan tajam mereka.

"Dasar antek-antek duo lampir!" maki Liam.

"Lampir...pir...pir...pir...pir..." ucap Lucas memberikan efek gema manual untuk menambah kesan seram sembari menutup pintu dengan pelan.

Dengan cekatan Liam mengambil kotak P3K yang tersedia di kamar Niana "Biar Abang obatin kak"

"Adek juga! Adek juga!"

Dengan pasrah Cantika merebahkan tubuhnya di karpet bulu yang digelar di lantai. Capek dia. Sedangkan Liam dan Lucas dengan telaten memberikan obat merah pada luka-luka yang diberikan oleh Dion. Sedih mereka melihat wajah cantik kakak mereka penuh luka seperti ini.

"Sakit kak?" tanya Liam sedih.

"Tadinya sakit, tapi setelah kalian obatin sakitnya jadi hilang. Makasih ya"

"Wuih, hebat banget Adek! Sakit kakak langsung hilang setelah Adek obatin. Kayaknya Adek ada bakat untuk jadi dokter" bangga Lucas pada dirinya sendiri.

Kita iyain aja ya?

"Siapa yang bikin kakak kayak gini?" ucap Liam sedih.

"Kakak baru aja bertarung dengan mahluk purbakala"

"Sama Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Mojokensis, Homo Soloensis, atau Homo Wajakensis? Kayaknya Meganthropus Paleojavanicus yang paling kuat deh, soalnya mereka yang paling pertama" Lucas selalu semangat jika membahas tentang jaman purba, soalnya selalu mengingatkannya akan sang kakak pertama.

"Bukan sejenis manusia. Lebih mirip ke jenis curut"

"Kak Dionsaurus maksudnya?" tebak Liam tepat sasaran.

"Wah! Parah Kak Dionsaurus! Pasti kakak kayak gitu gara-gara si Lampir nomer 2! Nanti bakalan aku buat pelajaran sama si Lampir nomer 2!" geram Lucas sambil memukul-mukul bantal yang dipangkunya.

"Bener Dek! Kita harus buat pelajaran sama mereka!" dukung Liam pada ide tak baik Lucas.

"Untuk saat ini jangan dulu. Dion sedang dalam mode nggak waras. Takutnya kalian nanti juga ikut babak belur kayak kakak. Kan sayang kalau wajah ganteng kalian ketutup memar" nasihat Cantika dengan kalem.

"Bener!" Lucas mengangguk-angguk membenarkan "Lucas emang ganteng! Dan Kak Dion emang nggak waras!"

"Kita nggak pa-pa kok bonyok kalau demi ngebela kakak. Lagian wajah kita tetep bakalan ganteng apapun keadaannya"

"Bener! Wajah Lucas tetep ganteng apapun yang terjadi!"

"Nurut ya? Kakak sedih lho kalau kalian nggak mau nurut" ucap Cantika dengan wajah dibuat semelas mungkin.

Di rumah ini tidak ada yang Cantika percayai untuk melindungi Liam dan Lucas. Mereka bertiga hanya bisa mengandalkan satu-sama lain. Dan sebagai yang tertua Cantika harus menjadi pelindung bagi adik-adiknya.

Leave me aloneWo Geschichten leben. Entdecke jetzt