00

67 4 5
                                    


Hari ini, dunia kembali diterangi sinar mentari. 

Orang-orang beraktivitas seperti biasa, perkantoran dan administrasi bersiap menyambut masyarakat, para polisi pengawas berkeliaran di setiap sudut kota dalam menjalankan tugasnya.

Anak-anak berlarian, tertawa ceria sambil berkejaran satu sama lain, terkadang menubruk pejalan kaki namun tak ada yang perlu dikhawatirkan melihat mereka saling memaklumi. 

Hangatnya

Colline melirik dari jendela kecil di lantai atas kafe mungil di himpitan bangunan-bangunan daerah itu. Tatapannya tak beremosi, namun terlihat merindukan sesuatu. Dia merasa sedikit iri.

Hingga ia menghela nafas dan berbalik dari angan-angannya yang tak mungkin akan terwujud. Baginya, itu tak akan pernah terjadi, begitulah pikirnya.

Kami, tak akan dapat mengalami kehangatan seperti itu. Adalah kalimat yang dia ulangi saat menuruni tangga ke lantai bawah. 

Marc tengah memotong selada dan daging, setelahnya dia meletakkan daging tersebut pada penggorengan bermentega cair. Mata kuning terang miliknya melirik kawan seatap rumah yang bersurai putih abu itu, "Kau sudah bangun." ucapnya datar dan matanya kembali pada yang tengah dimasak. 

"Mhm." Colline turun sepenuhnya, seraya ia menghempaskan tubuhnya pada sofa empuk di satu sisi ruangan. Matanya mulai terpejam,

"Jangan tidur lagi."

"Iya, iya" jawab Colline dengan nada kesal, mata biru terang langit itu kembali terlihat dari balik kelopaknya. "Hmm. Entah kenapa.."

Surai hitam yang memindahkan makanan ke atas dua piring itu menunggu lanjutannya. 

"...aku merasa sesuatu akan terjadi."

Ia bertanya pada firasat tak berdasar miliknya, apa hari-hari yang cukup damai ini akan berakhir.

Kling 

It's Not Too ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang