04. Titik Merah IV

26 1 0
                                    


"SAKIT...pelan-pelan." 

"..ini sudah pelan."

Sret

"LEBIH PELAN"

"Iya, iya."

Dialog yang berulang setiap kali lukanya berusaha diobati

"Ugh, anak itu menyebalkan"

"Diam, jangan bergerak" Marc membalas tak peduli sambil tetap menjahit robekan luka Colline. 

Di sini, Layne terpaku akan hal yang baru ia ketahui. Marc tak mahir dengan penyembuhan menggunakan mana miliknya pada orang lain, dan pasokan mana milik Colline terambil besar setelah berpindah tempat -penjara-kafe- tadi. 

Setiap pembuat kontrak punya kapasitas mana masing-masing, kebanyakan makan juga ngga baik buat mereka. Ketika tak mampu menampung namun tetap dipaksakan itu bisa-bisa yang terjadi dia 'meledak' dan mati, deh

Dan ketika kapasitasnya kosong, perlu waktu untuk mengumpulkannya kembali. Merepotkan

Cara termudah di kalangan pembuat kontrak untuk mengisi kembali mana adalah dengan membunuh, jadi begitulah terbangunnya berbagai klaim pembunuhan diarahkan pada kalangan ini.

Layne berbalik pada adiknya yang tengah beristirahat di dalam kafe ini sekarang. Raut wajahnya masih terlihat syok akan kejadian itu

Dia sangat berterima kasih pada Marc dan Colline

Marc meletakkan alat jahitnya, dia selesai. Lalu dilanjut merawat beberapa luka lainnya yang cukup ringan

"Ah, apa kau melakukan sesuatu pada penjaga gerbang itu?" Colline baru teringat

"Hanya kulumpuhkan semuanya di situ saat seseorang keluar dari dalam bangunan dengan panik." jawab Marc dengan tenang.

Marc tidak langsung menyingkirkan penjaga gerbang, karena jika ia melakukannya dan ada yang tak tahu menahu keluar dari bangunan itu justru akan ada keributan yang tak mudah diatasi. Hanya ketika seseorang bergegas keluar dari dalam, ia tahu sesuatu telah terjadi dan barulah dia bergerak,

Colline manggut

"..kafe ini.." Layne membuka suara dengan ragu

"Tenang saja, Marc sudah cukup menguasai untuk menyembunyikan aura mana kami dari kafe ini." Colline menyahut

Pada situasi normal -umumnya- sesama pembuat kontrak dapat mengenali karena terdapat aura mana. Serta dalam kasus tertentu, sesuai kemampuan individu, wajar ketika pembuat kontrak level tinggi mampu menutupi aura mana miliknya.

Sedangkan bangsa seperti Vampire, Werewolves, dan yang lainnya jika ada, umumnya hanya dapat merasakan energinya samar-samar, ini bawaan indera tajam mereka dari lahir

Dan jika seorang manusia berlatih keras untuk menajamkan indera mereka maka merasakannya adalah mungkin. Organisasi Hunter berisi orang-orang seperti itu

Sementara Marc dan Colline tinggal secara tersembunyi. Bahkan Marc latihan agar mana hitamnya ngga bakal keliatan sama pembuat kontrak biasa

Bisa bahaya kalau Pemburu level S menyadari tempat ini karena auranya kerasa oleh anjing pengendus yaitu pembuat kontrak yang mereka manfaatkan.

Dengan melapisi kafe ini menggunakan pelindung, maka dari luar tidak dapat dirasakan oleh pembuat kontrak lainnya dan makhluk manapun yang berlevel kurang dibanding Marc, level yang termasuk tinggi dan itu sangat jarang. Jika setara, maka akan terasa ketika yang mencari lebih teliti

"Begitu..baiklah." Layne mengangguk, dengan arti lain kafe ini aman

"..Colline," 

Yang dipanggil menoleh heran, biasanya kalau Marc ngomong gini ada yang aneh 

Marc melanjutkan ragu, "Waktu itu, saat di akhir rencana, rasanya aku merasakan mana milik orang lain di sekitar barrier." 

"..mungkin pembuat kontrak lain?"

"Tapi..arahnya dari dalam kompleks gedung Kepolisian"

Colline terdiam sebentar, "Pemburu kelas S?"

"Ah, begitu."

Namun terdapat kecurigaan tertentu, selama hampir beberapa tahun mereka tinggal di kafe ini belum ada Pemburu yang melacak. Artinya sekumpulan pemburu kontrak mereka itu levelnya lebih rendah dari Marc

Tapi jika, hanya jika, kemungkinan buruk terjadi, yaitu pembuat kontrak yang levelnya setara dengan Marc, maka mereka perlu bersiap.

Apa mungkin..

____

"Tuan Freld di perpustakaan."

"Eh, lagi? Setelah kembali dari libur bertugas jadi sering ke perpustakaan, ya" William mengerutkan alis heran, namun setelahnya dia menggeleng dan beraut yakin "Keren, kalau begitu terima kasih."

"Sama-sama, semoga lukamu cepat sembuh" Toma membalas sambil menyortir file laporan kejadian kemarin, ucapan yang ditujukan setelah ia melihat kapas khusus menutupi luka di telinga Will.

"Hehe, makasih" ujar William yang berbalik dan lanjut berjalan, langkahnya menuju gedung perpustakaan.

Will ingat bagaimana wajah frustrasi Freld saat keluarganya terkena imbas balas dendam perburuan penyihir, ia kehilangan istri dan anak perempuan satu-satunya

Setelahnya dia mengambil cuti selama beberapa bulan lamanya, setelah disetujui pimpinan lembaga ketika melihat langsung kondisi berantakan Freld. Hingga ia kembali sekitar 2 minggu lalu.

William membenci para penyihir

Tidak hanya dia, sih..hampir semua anggota organisasi Hunter korbannya mereka mereka ini, makanya banting setir jadi pasukan pemburu.

Will tidak tahu bagaimana cara mereka bisa menjadi seperti itu, walau pemburu level S kemungkinan punya data, tetapi dia benci dan yakin mereka pengecut egois yang mengandalkan kekuatan praktis iblis. Memohon pada iblis? mereka hanya menjerumuskan diri sendiri dalam hasutan keji yang beresiko, rela menjadi pembunuh hingga lepas kendali. Berapa banyak yang telah mati karena mereka? Ia marah

"Huff." 

Kemarin wajahnya ditendang

Krieet

"Permisi.." sapa William dengan hati-hati dari balik pintu perpustakaan.

Nampak sosok mentor yang ia kagumi, William langsung bersikap hormat pada Freld yang tengah berbincang dengan Master Zhu. 

"Uhm." William tersenyum canggung, bukan berbincang tepatnya....setelah ia perhatikan suasana ruangan ini sedang dingin dan mencekam. Sepertinya mereka tengah membicarakan sesuatu yang serius. "Selamat pagi..?"

Master Zhu bergerak hati-hati menggeser buku aneh di atas meja, yang sebelumnya terletak di antara ia dan Freld, ke belakang buku lainnya. Ingin menutupi. "Pagi, William." ujarnya dengan tenang.

Buku aneh.

William melirik sedikit ke arahnya tadi, namun ketika Master Zhu menggesernya ia berhenti, tandanya adalah hal yang tak perlu dia ketahui. 

Tapi buku itu..

[ Mengenai Legenda Imph ]

William tahu sedikit banyak mengenai tema itu

"Selamat Pagi, William." Freld juga ikut membalas salam, ia mengulum senyum.

"Tuan Freld!" wajah Will berseri, ia rindu dengan gurunya satu ini. "Anda kembali bertugas?"

"Benar, mulai dari kemarin." jawab Freld seraya mengelus rambut pirang William. "Melihat kau tidak membawa barang terkait meminjam buku ke sini, apakah ada keperluan denganku atau mungkin Master Zhu?"

"Dengan Tuan Freld, tapi ditambah Master Zhu lebih keren"

Bagai melihat anak yang hiperaktif, dua orang tua ini menghela maklum. Di samping itu mereka memang memiliki hubungan dengan Will dalam beberapa hal.

"Saya ingin membicarakan kejadian lolosnya tahanan Vampire kemarin"

It's Not Too ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang