05. Titik Merah V

22 1 0
                                    


"Kak Colline mana."

"Di lantai atas." Marc sudah pasrah.

Dak dak dak

Terdengar suara gaduh dari arah tangga ke atas, pagi ini Elena dan Nao datang, jadi beginilah.

"MARC KOK DIKASITAU SIH" Colline mengamuk dari celah lantai atas, kondisinya sedang ditindih oleh dua makhluk tengil yang rajin bersilaturahim ke kafe Mistle ini. Kelakuannya tentu saja mengganggu Colline, biasanya ketika anak itu sedang asik membaca novel.

Marc memutuskan untuk 'menutup' telinga, tangannya lihai merias kue tart mini pesanan pelanggan kafe. 

____

"Seingatku menurut cerita kalian, kan sedang pergi bertugas." Colline menggerakkan tangannya untuk suit dengan tidak niat.

"Kami kemarin dipanggil ke daerah sini" Elena menjawab senang karena menang suit.

"Betul, padahal sudah datang ke sini buru-buru karena kamilah Hunter kelas S yang paling dekat area ini." Nao mengecek kartu permainan miliknya.

"Tapi ketika kami datang, semuanya telah berakhir." Elena menyambung sambil suit dengan Nao kali ini. "Katanya pihak Penyihir yang berhasil kali ini, tahanannya lolos."

Colline mendengarkan dalam diam mengikuti alur suasana. 

Hah tunggu sebentar

Kalau tidak ada Hunter kelas S waktu itu di sana, sampai dua anak ini dipanggil

"Aku sampai duluan!" Nao menyahut puas akan kemenangannya.

Yang dirasakan Marc itu siapa?

"Oh, sudah waktunya kami kembali." ujar Elena yang melirik jam tangannya. "Terima kasih kak Colline!" lambainya sambil mengikuti Nao yang turun tangga duluan.

"Ya, jangan datang lagi." Colline menghela lelah, membereskan bekas permainan dan menggerutu. Apanya yang tak ada tugas, kemampuan mereka menyeramkan begitu kok masih dalam status latihan.

"Mumpung timnya William ditugaskan di area sini juga, gimana kalau kita ajak main bersama?" 

Refleks Colline menengok ke arah terdengarnya suara dua anak di lantai bawah itu. Sebuah nama yang disebut saat kejadian cekcok ke penjara ruang bawah tanah itu terngiang.

"William?" Marc mengerutkan alis, dia sebenarnya tidak begitu suka menambah orang yang mampir secara pribadi ke kafe ini. Apalagi ketika yang mampir adalah Pemburu, dimana tidak tahu bahwa dia dan Colline lah pembuat kontrak penyerang itu.

 "William teman kami!" 

"Gak boleh" Colline turun tangan dengan tegas. "Menampung kalian saja merepotkan, kali ini mau nambah orang? Gak."

"Yha"  

"Sudah, kembali sana." usir Colline, dua anak itu pun merengut namun menurut.

Kling 

Pintu ditutup, dan sudah waktunya kafe tutup.

Dua sebagai partner kerja ini bahu membahu membersihkan kafe sebelum istirahat, Colline merapikan bangku pelanggan dan Marc mencuci peralatan, piring dan lainnya.

It's Not Too ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang