»BAGIAN EMPAT BELAS«

9 3 0
                                    

"Lepasin gak! Apa apaan si!" Ucap Dicky sedikit memberontak saat kedua tangannya di borgol oleg petugas kepolisian, tentu tidak dengan Rafka dia hanya diam dengan mata yang amat tenang, bukan berarti dia tidak takut, namun dia tidak menunjukkan bahwa dia itu takut.

Rafka dan Dicky pun di bawah masuk ke dalam mobil kepolisian untuk di bawa ke kantor polisi.

Semuanya yang ada di sekolah langsung di bubarkan untuk pulang ke rumah mereka, agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan

                                          ☠☠☠☠☠

  Di dalam ruangan yang berdominasi warna abu-abu dan hitam itu terdapat lima orang pria yang sedang berbicara serius,yang tak lain adalah bapak polisi, RAFKA, Dicky, ayah RAFKA dan papa Dicky.

Mereka yang semulanya sedang berkerja di kantornya masing-masing kini harus datang ke tempat kantor polisi.

"Jadi bisa di jelaskan bagaimana kronologinya sampai kalian bisa ada di sini?" Tanya Zhafran yang tak lain adalah ayah Rafka dengan aura yang sangat dingin.

"Tanya aja sama sampah di depan Ayah!" Ucap Rafka dengan pandangan yang lurus ke depan.

Jadi mereka tuh duduknya melingkar gitu ya gaes.

"RAFKA!" Bentak ayah Rafka

"Tenang pak Zhafran, biar saya yang tanya kepada anak saya" Ucap Rizky yang tak lain adalah papa Dicky

"Dicky jawab pertanyaannya papa sekarang! Apa yang kamu lakukan sampai berada di kantor ini?" Tanya papa Dicky.

"Karna Dicky gasuka sama dia pah! Dia selalu aja menang dari Dicky, Dicky iri pah sama dia!" Ujar Dicky penuh emosi sambil menunjuk ke arah Rafka

"Dicky tapi gak gitu juga caranya, kamu bisa kan bersaing secara sehat tidak dengan aksi tauran!"

"Gak! Gak bisa pa"

"Terserah kamu sajalah Ky papa cape ngadepin sikap kamu yang gak pernah berubah!"

"Jadi untuk selanjutnya dua anak ini mau di apakan pak?" Tanya Zhafran ayah dari Rafka

"Untuk saat ini saya selaku pimpinan dari kantor polisi ini masih ingin menginterogasi kedua anak bapa, jika sudah maka akan saya tentukan hukuman apa yang tepat untuk kedua anak bapak" Ucap pak polisi

"Baiklah pak atur bagaimana baiknya saja" Kata papa Dicky

"Kalau begitu kami pamit pak, nanti jika sudah selesai tolong hubungi kami lagi" Ujar Ayah Rafka sambil berdiri dari duduknya lalu menjabat tangan pak polisi di ikuti papa Dicky.

"Kami permisi" Ucap Ayah Rafka dan Dicky lalu pergi meninggalkan  kantor kepolisian.

SEDANGKAN DI TEMPAT LAIN.

Di kediaman rumah Wijaya sangat hening dan suasana sangat tegang di karnakan Damar sang papih Fayyola dan Jonathan sedang menatap anak laki-lakinya dengan aura yang sangat dingin.

"Kenapa bisa Rafka masuk penjara?" Tanya Damar dengan nada dingin.

"A-anu pih t-tadi" Jawab Jonathan sedikit terbata

"Sejak kapan kamu jadi gagu hah!ngomong biar bener!"

"Pih sabar" Ucap  Vannya ibunda Fayyola dan Jonathan sambil mengelus tangan suaminya

Jonathan pun mulai menghirup oksigen dan membuangnya dengan kasar.

Dengan sekali tarikan nafas Jonathan pun mulai menceritakan kejadian yang telah terjadi di depan gerbang sekolahnya dan membuat kedua orang tuanya tau lalu marah besar.

RAFKA [REVISI]Where stories live. Discover now