»BAGIAN LIMA BELAS«

10 2 0
                                    

" Se-serius bang itu papih? Biasanya kalo minta apa-apa harus ada perintahnya dulu, lah ini tunggu 2 jam lagi sampe" Ujar Ola lalu menghadap ke arah Jonathan

"Kayanya bapak lo kerasukan"

"Ye bapak Ola bapak bang Ojo juga kali" Ucap Ola lalu pergi menuju kamarnya untuk menonton drakor sambil menunggu handphone barunya datang.

                                          °°°°°°°

  Rafka baru saja di bebaskan dari penjara dan harus membayar uang denda sebesar 20 jt.

Bagi Rafka dan keluarganya uang 20jt bukan seberapa, dia dan keluarganya masih sanggup membayar uang denda hingga 100 jt pun.

Rafka mulai memasuki mobilnya bersama Brian, karna Brian sodara Rafka jadi dia mendapat amanat dari tantenya atau Adinda bunda Rafka untuk menjeput Rafka.

Rafka pun berdecak lalu memutar bola matanya malas saat melihat penampilan Brian, bagaimana tidak malas, seorang Brian datang ke kantor polisi hanya menggunakan boxset bergambar polkadot dan jangan lupakan kaos dalam tanpa baju lagi.

"Lo gak ada celana? Baju juga? " Tanya Rafka kepada Brian

"Sebernya celana gue banyak cuman gue nyamannya sama si polkadot ini mau gimana lagi" Jawab Brian lalu mulai menjalankan mobilnya

"Lo tau kan,kalo kita udah nyaman sama seseorang, terus mau berpaling ke yang lain lagi itu susah banget" Lanjut Brian sambil memasang wajah sedih.

"Alay"

"Apa alay? Alay lo bilang? Lo itu sebernya pernah ngerasain jatuh cintai gak si!? Masa definisi nyaman mau berpaling ke yang lain aja gatau!" Cibir Brian tak habis pikir dengan manusia yang ada di sebelahnya ini.

"Asal lo tau ya Raf, kalo kita udah nyaman sama seseorang kita bakalan susah buat deketin yang lain lagi"

"Percuma gue pake boxser doraemon juga kalo nyamannya sama si polkadot gimana? Gabakal ada artinya tu si doraemon, sama kaya halnya dengan prasaan, gue deketnya sama si Alika tapi gue nyamannya sama si Belinda mah tu si Alika gabakal ada apa-apa nya"

"Sama kaya lo! Lo pasti udah nyaman kan sama si Lula sampe-sampe banyak cewe yang ngejar lo gak pernah lo tanggepin"

"Ngapain bawa-bawa Lula! " Sanggah Rafka nadanya sedikit membetak saat nama Lula di sebut oleh Brian namun di acuhkan oleh Brian.

Mereka pun telah sampai di halaman rumah Rafka lalu menuju pintu garasi.

Saat keluar dari dalam mobil Rafka dan Brian di buat kagum dengan pemandangan di depannya, bagaimana tidak kagum di depan mata mereka terpampang mobil Lamborghini keluaran terbaru.

"Waw" Gumam Brian menatap kagum ke arah mobil Lamborghini tersebut

"Punya siapa?" Tanya Rafka kepada Brian

"Lo nanya ke gue? Gue aja baru dateng sama lo kan bego" Kata Brian sambil memutar bola matanya malas lalu melanjutkan jalannya menuju pintu masuk rumah Rafka di ikuti Rafka di belakangnya.

"Assalamu'alaikum brader Brian ganteng datang membawa pangeran kesayangan Adinda!" Teriak Brian sambil membuka pintu

"Yang punya rumah siapa, yang berkuasa siapa"-batin Rafka sambil memandang Brian malas

" Waalaikumsalam " Sahut Adinda a.k.a bunda Rafka

Mereka berdua pun mulai menyalimi tangan Adinda lalu duduk di sofa kosong. Tak lama Zhafran ayah Rafka pun datang dari arah ruang kerjanya

RAFKA [REVISI]Where stories live. Discover now