23. Pria Misterius

24.5K 3.9K 190
                                    

Sorry for typo's
---

"Baiklah, aku harap kalian segera mengerjakan tugas yang kusuruh. Dan untuk besok bersiaplah, kita akan pergi ke hutan argaris untuk mencari tau guardian apa yang ditakdirkan untuk kalian."

Setelah mengatakan kalimat itu guru yang mengajar kelas Alexia langsung pergi meninggalkan mereka semua.

Baru saja Alexia ingin berdiri untuk keluar, tangannya sudah lebih dulu ditahan. Ia pun menoleh. "Ada apa?"

Leon, pria itu tersenyum lembut ia juga tak melepaskan tangannya pada lengan Alexia. "Mau ke kafetaria bersama?"

Alexia tersenyum. "Tentu."

Mereka berdua pun berjalan beriringan ke arah kafetaria. Terlihat dengan sangat jelas disana sangat ramai. Mata Alexia hampir silau ketika melihat seberapa bersinarnya gadis gadis disini karena menggunakan perhiasan.

Ia menatap dirinya sendiri, apalah jadinya jika dibandingkannya yang hanya menggunakan satu perhiasan yaitu cincin pemberian sang ayah.

"Kau lebih cantik dibandingkan mereka, Alexia."

Matanya langsung menoleh kearah Leon yang juga tengah menatapnya. Alexia berdehem kecil sambil menunduk, ia merasakan jika kedua pipinya memanas sekarang.

"Jangan berkata sembarangan, Leon." Balas Alexia dengan nada ketus.

Ia pun berjalan duluan kearah meja yang kosong lalu duduk disana. Ia mencoba untuk menghilangkan kegugupannya sekarang.

Sedangkan Leon sendiri hanya terkekeh melihat perilaku Alexia. Menggemaskan sekali dimatanya. Tapi sudut bibirnya luntur ketika melihat dua pria yang duduk bersama Alexia.

Ia pun melangkah untuk menghampiri ketiganya.

Alexia yang sibuk berbicara dengan kedua pria didepannya langsung menatap ke arah Leon dengan senyumannya. "Duduklah, aku ingin memperkenalkanmu dengan kedua kakakku."

Leon yang tadi menatap datar kedua pria itu kini berusaha tersenyum tipis. Ia pun duduk disebelah Alexia.

"Nah Leon, ini kak Iyan. Kakak pertamaku." Ucap Alexia.

Leon tersenyum tipis kearah pria bernama asli Lucian, pria itu adalah putra pertama dari bangsawam Marquess. Berarti yang disebelahnya ini putra keduanya.

"Nah yang ini, Si idiot Arlando." Arlando langsung menatap sinis adiknya. Seandainya disini sedang tidak ramai maka sudah dipastikan adiknya akan ia cekik dengan sulur tanaman.

Tapi bukan hal itu saja yang sekarang jadi pusat pikirannya, ternyata pria yang duduk disebelah adiknya ini adalah orang yang bernama Leon. Pria yang diceritakan waktu itu oleh Alexia.

Ternyata memiliki adik yang keras kepala sangat sulit. Bukankah ia sudah memperingati gadis ini untuk tidak terlalu dekat dengan pria bernama Leon ini.

Mata hitam Arlando terus meneliti wajah dari Leon, bahkan ia hanya menjawab seadanya saat diajak mengobrol.

Leon yang merasa diperhatikan hanya bisa tersenyum tipis. Rambut birunya ia sisir kebelakang lalu lanjut mengobrol dengan kakak beradik Marquess ini.

Hingga sebuah dentuman besar terdengar. Mereka yang berada di kafetaria langsung berlarian keluar.

Keempat orang yang tadi tengah asik berbincang lantas berdiri dari duduknya. Mereka saling menatap sekitar yang ricuh. Bahkan dentuman suara kembali terdengar.

Alexia menutup telinganya, suara dentuman yang terdengar sangat berdengung ditelinganya.

"Kalian berdua pergilah ke aula! Dan Arlando bantulah yang lain untuk evakuasi!" Titah Lucian dengan sekali perintah.

Antagonist Princess [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang