26. Pertemuan Protagonis dengan Arlando

22.1K 3.8K 276
                                    

Akibat pertemuannya dengan si protagonis beberapa hari yang lalu, kini dirinya hanya bisa terdiam didalam kelasnya.

Hahhh... Sepertinya ini memang nasibnya.

"...Baiklah karena pencarian guardian kalian tertunda beberapa hari sebab kerusakan bangunan kala itu, maka sebagai gantinya kita akan lakukan besok..."

"...Itu saja yang ingin kusampaikan, aku harap kelas ini akan mendapatkan guardian yang luar biasa!"

Kelas Mrs. Moza pun selesai. Dan tadi adalah kalimat penutup darinya sebelum akhirnya kelas dibubarkan.

Alexia menghela nafas, bosan sudah dirinya mendengarkan penjelasan sang guru.

Omong-omong tentang pencarian kepemilikan guardian ini seharusnya sudah terjadi beberapa hari yang lalu menurut alur cerita.

Tapi ya sepertinya alur ceritanya sudah hancur berantakan karena Alexia sudah mengubah semuanya.

"Alexia." Alexia menoleh. Lalu mendapatii wajah tampan si pria bersurai biru.

"Kau sudah tak marah denganku?" Tanya Alexia.

Pasalnya beberapa hari ini Leon seperti menghindar darinya. Menyebalkan memang, karena mau bagaimanapun teman yang ia punya hanya tiga, pangeran Dallas, Leon dan Clarissa.

Yup, ia sudah mengakusisikan si protagonis menjadi temannya. Karena menurutnya Clarissa itu cukup baik, ternyata protagonis tetaplah protagonis, dengan sifat ramah dan lembutnya.

Leon menaikkan salah satu alisnya. "Untuk apa aku marah?"

Alexia hanya merotasikan matanya, lalu berdiri dari kursinya. "Kemarin kau pergi begitu saja, karena aku mengusirmu, apa kau lupa?"

Pria bersurai biru itu hanya terkekeh ringan, ah sepertinya gadis ini salah paham.

Beberapa hari lalu ia meninggalkan Alexia sendirian di kamar bukan karena pengusiran itu. Hanya saja ada sesuatu yang mengganjal ketika bersitatap dengan Alexia sebelumnya. Makanya ia ingin mencari tahu, dan langsung pergi ke hutan Argaris, meskipun tak ada yang ia dapati setelah kesana.

"Dari perkataanmu, apa kau takut jika aku marah?" Tanya Leon dengan nada jahilnya seperti biasa.

Yang ditanya hanya mendengus kemudian berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Leon dengan kekehan manisnya.

Pasang mata yang masih berada di kelas, hanya menatap iri. Karena gadis bermata heterochromia itu berhasil berdekatan dengan pria setampan Leon, belum lagi kedua kakak Alexia juga tak kalah tampan, dan satu lagi bahkan seorang pangeran juga berteman dengannya.

---

Sore harinya Alexia pergi ke perpustakaan, dia membutuhkan beberapa informasi mengenai guardian.

Permasalahan besar untuknya, sebab si antagonis ini ternyata tak memiliki guardian!

Menurut alur cerita yang dia baca, Alexia ini tak memiliki guardian. Bahkan disaat dia keluar paling akhir dari hutan Argaris tak ada satupun hewan legenda itu yang menjadi miliknya.

Sudah begitu, penjelasan didalam novel yang ia baca tak ada sama sekali yang mengatakan kenapa si antagonis bisa tak memiliki guardian sama sekali.

Kini mata heterochromianya menatap kearah kursi kosong dipaling pojok perpustakaan.

Alexia pun duduk disana, lalu membaca setiap judul buku. Setelah menemukan buku tentang guardian dia pun membacanya.

Di awal, ada penjelasan sang naga yang merupakan pemimpin para guardian lainnya, Neil namanya. Ah Alexia tau naga yang satu ini, kalau tidak salah naga ini merupakan teman Vein, pria yang akan mencintainya.

Antagonist Princess [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang