sakit

3.1K 422 230
                                    

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.

.

.

"Kenapa lo Bin? Lemes amat?" tanya Rama menoleh pada Hanbin yang daritadi menidurkan kepalanya keatas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lo Bin? Lemes amat?" tanya Rama menoleh pada Hanbin yang daritadi menidurkan kepalanya keatas meja.

Hanbin mengangkat kepala dan menatap Rama. "Gue pusing.." jawab pemuda itu.

"Sakit lo?" tanya Heru mendekat pada Hanbin.

"Lha demam lo Bin, panas banget nih.." kata Indra yang baru saja menyentuh dahi Hanbin.

Rama dan Heru ikut menyentuh dahi Hanbin. "Lha iya Bin, demam lo."

Hanbin menghela nafas dan menyandarkan punggungnya. Pasti karena semalam dia kehujanan setelah mengantarkan sang mama ke rumah tantenya.

"Sana ke ruang kesehatan, entar gue absenin deh pas jamnya Pak Tio." kata Heru menatap Hanbin.

"Iya Bin, istirahat aja. Tiduran dulu biar mendingan." sahut Indra menyetujui.

Hanbin mengangguk. "Yaudah, gue nitip absen ya."

"Iya, sana ke ruang kesehatan." kata Rama.

"Dianterin gak?" tanya Heru.

Hanbin menatap pemuda itu dan menggeleng. "Gausah Her,"

"Beneran? Lo lemes gitu Bin, ntar pingsan dijalan lagi. Kan gak lucu.." kata Indra.

"Iya.." sahut Hanbin.

Pemuda itu pun mengambil ranselnya dan berjalan keluar dari area kantin untuk menuju ke ruang kesehatan. Kepalanya benar-benar pusing saat ini.

"Shh~" Hanbin memegang kepalanya karena rasa pusing yang semakin terasa. Pemuda itu berpegangan pada tembok di sampingnya.

"Tuh kan, dahlah ayok gue anterin." kata Heru dan langsung menghampiri Hanbin.

"Kepala gue pusing banget Her," kata Hanbin.

Heru menghela nafas dan memapah Hanbin. "Makanya gausak sok kuat, udah lemes gini mau nekat jalan sendiri."

Hanbin hanya diam. Mereka berdua pun berjalan menuju ke ruang kesehatan. Ruangan itu lumayan jauh dari kantin. Untung saja Heru menemani Hanbin, kalau tidak pasti pemuda itu sudah terjatuh di koridor.

"Lo istirahat disini dulu, minum obat jangan lupa." kata Heru menaruh obat yang baru saja dia ambil keatas nakas.

Hanbin yang sudah berbaring diatas ranjang didalam ruang kesehatan itu mengangguk. "Iya.."

Renjana | hanlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang