Family?

89.4K 13.3K 741
                                    

"Aku ingin berkerjsama denganmu, untuk menghancurkan seseorang," ujarnya dengan senyum mengerikan di wajah cantiknya.

Anhard menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya-tanya orang sial mana yang menjadi musuh Lady gila yang ada dihadapannya ini.

"Seseorang? Siapa?" tanya Anhard yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

"Intinya orang itu adalah orang yang paling ku benci sampai mati," jawab Mikaila dengan tatapan mata penuh dendam dan kebencian.

"Kalau aku tidak mau?"

Mikaila tersenyum miring ketika mendengar jawaban Anhard, "Jika kau tidak mau yasudah, padahal awalnya aku ingin mengajak kau berkerjasama untuk menghancurkan orang yang sudah membantai keluargamu 15 tahun lalu,"

Anhard menatap Mikaila seakan terkejut, fikirannya bertanya-tanya. Darimana gadis ini tau orang yang sudah membantai keluarganya 15 taun lalu? Dia saja yang sudah mencari dalam 15 tahun terakhir aka tetapi tidak bisa menemukan orang itu.

15 taun lalu tepatnya saat Anhard berusia 7 tahun, Anhard menyaksikan keluarganya sendiri dibunuh dengan brutal oleh orang lain, orang tua dan kerabatnya mati, hanya dia yang selamat. Karena ia langsung di suruh oleh kedua orangtuanya untuk bersembunyi, semenjak kejadian itu Anhard bertekad untuk menjadi sangat kuat agar bisa membalas dendamnya pada orang-orang keji yang sudah membantai keluarganya.

"Mengapa gadis kecil sepertimu tau siapa dalang dibalik hancurnya klan ku?" tanya Anhard menatap Mikaila dengan menyelidik.

Sementara Mikaila yang ditatap seperti itu oleh Anhard hanya tersenyum miring, sebagai seseorang yang telah melihat masa depan, tentu saja ia tau apa yang terjadi.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu apabila kau bersedia berkerjasama denganku." Mikaila bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati Anhard dan berbisik tepat ditelinga Anhard, "Karena musuhku dan musuhmu adalah orang yang sama."

"Jadi bagaimana? Apakah kau tertarik? Bukankah akan lebih mudah apabila kita berkerjsama untuk menghancurkan orang itu?" tanya Mikaila sekali lagi.

Anhard nampak berpikir, namun sedetik kemudian ia mengangguk mantap, "Baik, senang sekali rasanya berkerjasama dengan Lady yang menarik seperti anda," bisik Anhard tepat ditelinga Mikaila.

Mikaila tersenyum iblis kala mendapatkan satu-persatu orang untuk membantunya. Bukankah lebih baik seperti itu? Memiliki banyak pendukung disisinya, agar ia tidak perlu bersusah payah untuk menghancurkan musuhnya.

Membunuh dua burung dalam satu batu, musuh-musuhnya akan tetap mati dan menderita, tanpa perlu bersusah-susah membuat tangannya menjadi kotor.

Kereta kuda yang ditumpangi oleh Mikaila telah sampai dikediaman Duke Arundell.

Perlahan Mikaila turun dari kereta kuda, dirinya berjalan dengan langkah anggun dan elegan saat memasuki kediaman Duke.

Bisik-bisik dari pelayan dan penjaga sampai terdengar ke Mikaila, namun yang dibicarakan hanya memasang wajah tanpa ekspresi, seolah hal itu sudah sering terjadi.

"Oh lihatlah anak sial ini baru pulang ketika hari sudah malam," ucap sebuah suara yang menghentikan langkah Mikaila.

Mikaila melirik malas pada empat orang pria berbeda umur yang sayangnya mungkin adalah keluarganya.

Orang yang baru saja berbicara barusan adalah Evands, kakak ketiganya.

"Saya rasa hari ini saya tidak membuat masalah Tuan," jawab Mikaila dengan dingin.

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang