Hari ini adalah hari perayaan kerajaan. Hari yang ditunggu-tunggu bagi Mikaila dan yang lainnya untuk memberikan panggung yang spesial untuk ratu dan para pengikutnya.
Pesta perayaan berlangsung selama 5 hari, dan tepat di pesta perayaan terakhir. Mikaila akan memberikan pertunjukan penutup yang tidak akan orang lain sangka-sangka. Mikaila hanya tersenyum miring kala mengingat rencananya. Karena di saat hari itu tiba permainan balas dendamnya benar-benar berakhir.
Hubungannya dengan Xavier akhir-akhir ini cukup canggung karena Xavier yang menyatakan perasaannya pada Mikaila, pada waktu itu. Akan tetapi mereka menutupi kecanggungan mereka itu dengan wajah tanpa ekspresi mereka.
Beberapa hari terakhir juga, keluarga Mikaila gencar mencari Mikaila dan meminta maaf pada Mikaila. Tapi lagi-lagi gadis itu teguh pada pendiriannya. Dia bahkan tidak membukakan pintu sama sekali ketika keluarganya datang.
Dan Casis, semenjak terakhir kali dia datang dan menyembuhkan luka Mikaila, pria itu pergi begitu saja dan tidak memunculkan batang hidungnya akhir-akhir ini.
"Lady Mikaila, Grand Duke Xavier dan Tuan Anhard sudah menunggu anda di luar." Marry tiba-tiba saja mengangetkan Mikaila dari pikirannya.
"Aku akan segera keluar," kata Mikaila yang membuat Marry mengangguk tanda mengerti.
Gadis itu melihat wajahnya di cermin. Setelah dirasa penampilannya cukup, dia keluar dari kamarnya.
Hari perayaan kerajaan, dibuka dengan acara perburuan setiap bangsawan diwajibkan hadir dalam acara ini. Karena Mikaila belum memutuskan hubungan dengan keluarga Arundell secara resmi, maka Mikaila masih terdaftar sebagai bangsawan.
Dan Mikaila, akan datang dengan Xavier juga Anhard.
Mikaila menyapa dua pria itu seperti biasanya, dan di balas bersamaan oleh Anhard dan juga Xavier.
"Lady bagaimana? Apakah kita akan pergi sekarang?" tanya Anhard lebih dulu.
"Ya tentu, saya sudah bersiap dan kalian sudah bersiap. Lebih baik kita segera pergi sekarang dibandingkan membuang-buang waktu," jawab Mikaila yang membuat dua pria itu mengangguk.
Mereka bertiga keluar dari rumah Mikaila, dan menaiki kereta kuda milik Xavier. Setelah itu, kereta kuda berjalan dan meninggalkan rumah Mikaila.
+++
Mereka bertiga telah sampai di tempat perburuan. Perburuan diadakan di hutan kerajaan. Sudah ada begitu banyak para bangsawan yang datang dan tenda-tenda didirikan di sana.
"Lady Mikaila," panggil sebuah suara, membuat mereka bertiga kompak menoleh ke sumber suara.
Terlihat seorang gadis berambut merah muda dengan senyum senangnya, menghampiri mereka. Dan tepat di belakang gadis itu ada seorang pemuda tampan berambut hitam bermata merah mengikuti sang gadis dari belakang.
Dua orang itu adalah Serena dan Leonard, pantas saja dia tidak ikut dengan Xavier dan Anhard rupanya lelaki itu menjemput pujaan hatinya.
Melihat kedatangan Leonard, membuat ketiga orang itu langsung membungkuk hormat, karena biar bagaimanapun ini berada di depan publik, jadi mau tidak mau membuat mereka mengikuti sistem kasta yang berlaku.
"Lady Mikaila, anda sudah mendirikan tenda?" tanya Serena dengan setelah Mikaila selesai melakukan salam.
Mikaila menggelengkan kepalanya, karena mereka memang belum mendirikan tenda di tempat ini.
"Kalau begitu, mari bergabung dengan saya. Bersama saya itu jauh lebih aman dan terhindar dari gosip, jika anda satu tenda dengan para lelaki itu. Itu hanya akan menumbuhkan gosip dan juga fitnah di kalangan bangsawan." Serena berkata dengan riang, matanya menatap Mikaila dengan penuh harap.
Gadis itu terdiam selama beberapa saat, benar apa yang dikatakan oleh Serena jika dia satu tenda dengan Xavier dan juga Anhard itu hanya akan membuat citranya menjadi semakin buruk.
"Baik kalau begitu, saya akan satu tenda dengan anda."
Mendengar jawaban Mikaila, membuat Serena tersenyum sumringah. "Yeay, saya sangat senang bisa satu tenda dengan anda Lady," kata Serena yang kini sudah memeluk Mikaila.
Sedangkan Mikaila yang tidak terbiasa dipeluk secara tiba-tiba, merasa tak nyaman dan dengan segera melepaskan pelukan Serena.
"Maaf Lady, saya terlalu bersemangat." Serena merasa tak enak hati, salahkan Mikaila yang terlalu keren, sehingga membuat Serena memutuskan untuk menjadi penggemarnya.
"Ya tidak apa," kata Mikaila dengan tersenyum tipis.
"Kalau begitu, mari Lady Mikaila, pergi ke tenda sebelum perburuan dimulai." Serena dengan segera menarik tangan Mikaila, meninggalkan ketiga lelaki itu begitu saja.
Sementara Mikaila hanya menurut dan membiarkan Serena menarik tangannya.
+++
Setelah sampai di tenda, ada begitu banyak gadis bangsawan yang menatapnya Mikaila dengan tatapan kagum dan juga iri. Bagaimana tidak? Mikaila sangat cantik, sekaligus memiliki butik yang sangat terkenal. Gaun-gaun yang mereka kenakan saat ini hampir semuanya dibeli dari butik yang Mikaila miliki.
Sedangkan para ksatria sudah mencuri-curi pandang pada Mikaila. Akan tetapi gadis itu tetap tidak peduli dan menunjukkan wajah tanpa ekspresinya.
Serena sudah menemui Leonard untuk memberikan sapu tangan bertuliskan nama pria itu, sebagai tanda bahwa Serena menyemangati Leonard dalam acara perburuan kali ini.
Sedangkan Mikaila sendiri, dia tidak membawa sapu tangan bertuliskan nama pria manapun karena tidak ada pria yang dia sukai.
Jika itu Mikaila yang dulu, maka kemungkinan Mikaila akan memberikan sapu tangan kepada Carlos. Akan tetapi Carlos yang sombong, tidak menerima sapu tangan yang diberikan Mikaila padanya, dia malah dengan senang hati menerima sapu tangan dari Helena, dan setelah dia menang dia memberikan hasil buruannya pada Helena.
Semua orang langsung memuji Helena dan Carlos, sedangkan Mikaila yang cemburu, langsung menyerang Helena sehingga membuat citranya sebagai gadis gila semakin menjadi-jadi.
Mikaila hanya tersenyum miris saat mengingat kenangan itu. Mereka menyalahkan ia atas segala perbuatannya. Padahal, Mikaila hanya mencoba mempertahankan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Carlos adalah tunangannya, akan tetapi dia malah memberikan hasil buruannya pada Helena dan membuat Mikaila merasa terluka.
Memangnya, wanita mana yang tidak marah saat tunangannya memberikan hasil buruannya pada wanita lain?
Mikaila menghela napas lelah, mengingat masa lalu membuat dia jadi tak bersemangat melihat acara perburuan. Dia pergi dari tenda dan berjalan-jalan berniat menenangkan pikirannya.
Gadis itu tidak mengerti, entah mengapa hari ini perasaannya tidak enak, seolah ada sesuatu yang buruk akan terjadi.
Saat Mikaila sedang terbawa oleh pikirannya, tanpa dia sadari ada seseorang yang membekap mulutnya. Orang itu melakukan sesuatu padanya sehingga membuat dia menjadi tak sadarkan diri.
Mikaila tidak tahu siapa orang itu, karena setelahnya yang dia rasakan hanyalah gelap dan seluruh kesadarannya menghilang.
Hai guys, gimana part ini? Maaf singkat.
Hayo, kira-kira Mikaila kenapa?
Next ceffat? Spam komen di sini.
See you next chapter guys ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Villains Lady ✅
FantasyPart masih lengkap! Semua orang tahu bahwa Lady Mikaila Arundell sang putri bungsu Duke Arundell sangat mencintai putra mahkota kerajaan Valcke. Setiap hari mengejar cinta sang pangeran yang merupakan tunangannya. Akan tetapi pengabaian juga yang se...