09

10.3K 1.4K 56
                                    

Jaehyun duduk di sofa kusam dalam ruangan yang minim pencahayaan dia tersenyum jahat sambil memainkan Glock 17 kesayangan nya. Ia mengusap ujung pistol itu lalu mengarahkan moncong pistol kearah lawan yang terikat di atas kursi kayu usang didepan nya

"Masih juga tidak mau mengakui siapa dalang di balik ini tuan!" Ucap jaehyun sambil terkekeh melihat wajah ketakutan milik penghianat itu

Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan sosok yuta yang membawa map coklat ditangan nya, lalu memberikan pada jaehyun dengan tersenyum licik

"Itu yang kau perlu jae, dalam sekejap aku bisa membawa nya pada mu" kata yuta tertawa kecil lalu menghisap asap nikotin dari arah mulut nya sendiri

"Kerja yang bagus yuta!.. kau mau bermain dengan penghianat ini tidak? Jika mau akan ku berikan pada mu" ucap jaehyun menatap tajam ke arah lawan

"Apa kau tidak mau bermain dengan nya jae?" Tanya yuta penasaran

"Ck.. aku harus kembali ke penthouse ku, ada taeyong disana" jawab jaehyun santai melirik sekilas yuta

"Pantasann saja kau memberikan penghianat ini pada ku!" Sinis yuta saat tau alasan jaehyun, biasanya jaehyun akan menghabisi musuh nya sendiri apalagi jika sudah masuk kedalam ruangan eksekusi seperti ini. Jangan harap kau bisa selamat saat masuk kesini

"Mark lebih penting sekarang" elak jaehyun

"Iyaa mark penting dan yang lebih penting nya adalah keberadaan taeyong di rumah mu,, bukan. Alibi mu sangat memuakan tuan bos" ejek yuta lalu berjalan mengeluarkan belati yang bergambar kan singga di ujung pegangan nya

"Yuta!! minggir dulu" sentak jaehyun ketika melihat yuta yang berjalan kearah korban eksekusi hari ini

Yuta berjalan minggir ia tau apa yang akan jaehyun lakukan sebelum ia pergi dari tempat ini.

Dorr...

Suara Glock 17 milik jaehyun menggema di seluruh ruangan itu, darah itu mengalir deras membasahi seluruh wajah si penghianat, akan tetapi ia masih hidup meski pun dalam keadaan sekarat. Ia merintih kesakitan meminta tolong pada jaehyun dan yuta tetapi mereka berdua seakan tuli.

Jaehyun tersenyum menang melihat lawan nya seperti itu, jika tidak ada urusan lain maka sudah dipastikan jaehyun sendiri yang akan membunuh lelaki tua itu.

" Kau lanjut kan saja yuta, terserah kau mau kau buat apa" ucap jaehyun santai lalu keluar ruangan sambil tersenyum puas tercetak di raut wajah nya

"Dasar bos gila! Ck.. darah menyiprat di kemaja ku sialan!!" Pekik yuta pada jaehyun buang sudah keluar ruangan

"Baiklah tuan! Kau akan bersenang-senang dengan ku hari ini!" Ujar yuta dengan smirk andalan nya

Ia berjalan menuju pria yang terkulai lemas di hadapannya itu dan..

Sreek..

Satu sayatan melukis di bagian dada pria itu, yuta menaruh banyak sayatan di tubuh sekarat sang penghianat bahkan sekarang kulit wajah pria itu sudah terkelupas dari tempat asli nya

Yuta tertawa bahagia melihat ukiran random milik nya disana

"Jika nanti aku mempunyai anak lagi, akan kupastika dia menjadi dokter ahli bedah" ucap yuta sambil tertawa terbahak-bahak

Setelah selesai bermain yuta menyuruh anak buah jaehyun membersihkan kan seluruh bekas permainan tadi dan membakar mayat itu agar tidak ketahuan oleh siapa pun nantinya.

Sudah 2 jam berlalu taeyong menemani mark dan sekarang ia di buat bingung oleh balita di depan nya ini. Bagaimana tidak bingung, ia ditatap sedalam mungkin dengan raut wajah sedih. Oh apalagi ini padahal tad mark sudah terlihat sedikit tersenyum dengan hasil gambar nya, kenapa sekarang mark melekungkan lagi setiap sudut bibir nya

"Mark ada apa hm??" Tanya taeyong pelan

Mark menggeleng lalu menunduk dan sekarang mark menahan tangisnya di dalam tunduk nya wajah mark, itu spontan membuat taeyong khawatir pada anak ini

"Mark.. kau bisa mendengar kan ku kan? Ada apa dengan mu? Kenapa kamu menangis mark. Apa aku ada berbuat salah pada mu??" Tanya nya lagi dengan wajah khawatir, ia takut ada ucapan yang membuat mark merasa tersakiti atau apalah

"Tidakk dokterr..." Lirih mark sambil menunduk belum mau menampilkan wajah sendu nya pada taeyong

"Lalu kenapa kamu menangis lagi nak??"

"Mark,,, han-nya ingin b-undaa.. dokter" tangis mark kembali pecah setelah mengungkapkan isi hatinya

"Ya ampun mark" lirih taeyong lalu memeluk anak di hadapannya ini dengan penuh kasih sayang. Tidak tau kenapa taeyong sangat ingin melindungi mark, ia ingin merawat mark seperti anaknya sendiri.

Tapi taeyong sadar diri itu tidak mungkin, ia hanya orang baru untuk diri Mark, dan hanya sebagai dokter yang menangani kondisi mental mark

"Heii... Jangan menangis sayang,, disini ada aku. Tidak apa-apa, mark berdoa saja untuk bunda yaa nak.." ucap taeyong menenangkan mark, mengelus surai serta punggung kecil mark dengan lembut

"Mark lelah dokter" kata mark yang masih memeluk taeyong

"Kalau mark lelah,, mark boleh tidur. Biar dokter yang menemani mu ya sampai daddy mu kembali" ucap taeyong lembut

"Daddy,, ia akan lama dokter pekerjaan daddy sangat banyak" balas mark menatap taeyong dari bawah dagu taeyong

"Begitukah?? Tidak apa-apa. Aku kan menemani mu disini hingga tertidur tampan" kata taeyong selembut mungkin

"Okee" ujar mark lalu kembali memeluk taeyong, menyaman kan dirinya dalam pelukan sang dokter " dokter boleh kan aku memanggil mu mommy?" Tanya Mark di sela nafas lembut nya

"Mo-mmy??" Tanya taeyong balik dengan gugup

"Iya?? Jika tidak boleh tidak apa-apa dokter" jawab mark sendu, membuat taeyong tidak tega mendengar nya. Jujur ini pertama kali untuk taeyong di panggil mommy, selama ini memang ia ingin sekali di panggil seorang ibu. Tapi taeyong belum ingin menikah ia takut berhubungan lagi dengan percintaan

Terlebih lagi saat ia melihat kedua sahabatnya sudah mempunyai anak, rasa nya taeyong iri tapi ia tepis jauh-jauh rasa iri nya itu. Dan hari ini taeyong mendapatkan panggilan yang taeyong ingin kan dari sosok anak kecil di hadapannya ini. Ia tersenyum lembut

"Boleh, anggap saja aku sebagai pengganti bunda mu mark. Jika kau merindukan nya" ujar taeyong selembut mungkin. Ia dan mark saling tersenyum dan mengeratkan pelukannya menepuk pelan punggung mark sebagai lullaby tidur untuk mark.

Kalian pengen aku post berapa chapter dalam sehari???
Tetap dengan persyaratan pertama ya, aku bakalan up kalau sudah mencapai 100k view.
Dan kalau ada pertanyaan jangan sungkan bertanya di DM atau comment ya. Pasti aku bales kok hehe

Terimakasih sudah membaca:)

Udah ada sih, tapi tunggu rame aja up nya wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah ada sih, tapi tunggu rame aja up nya wkwk

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang