10

10.7K 1.2K 178
                                    

Taeyong keluar dari kamar mark dengan langkah pelan melirik sekilas kearah balita yang tertidur pulas. Ini sudah waktunya untuk taeyong pulang karena seharusnya taeyong sudah selesai 1 jam yang lalu. Karena tadi ia berjanji pada mark untuk menemani nya hingga terlelap jadi terpaksa taeyong harus menambah waktu untuk mark.

Dan sekarang jaehyun sudah pulang, dan ini waktunya taeyong juga pulang kerumah. Tapi saat tangga terakhir taeyong di buat terkejut oleh sosok jaehyun yang berada tepat di depan nya ini, gugup melanda hati dan mulut taeyong

"Em-? A-pa tuan ingin melihat mark?" Tanya taeyong sangat gugup

"Tidak" jawab jaehyun datar

"T-uan, saya permisi ingin pulang" ucap taeyong menunduk

"Bisakah kau menemaniku malam ini?" Tanya jaehyun seduktif memandang kearah pria mungil dihadapan nya itu

"Maksud tuan apa?"

"Aku hanya ingin bertanya lebih jauh tentang kondisi mark" ucap jaehyun santai

"A-ah baiklah, tuan ayo berbicara" kemudian jaehyun melangkah terlebih dahulu menuju ruangan kerja milik nya dan diikuti boleh Taeyong di belakang nya

"Masuk" ucap jaehyun membuka pintu ruangan kerja yang tertata rapi dengan dominasi buku itu

Mereka duduk di sofa berhadapan di dalam ruangan itu, membuat taeyong semakin gugup entah kenapa debaran jantung taeyong sangat kencang saat menatap wajah tampan jaehyun, ini bukan pertama kali nya. Seakan akan jiwa liar taeyong yang ia tanam dulu sekarang keluar lagi.

Fyi. Sebenarnya taeyong tidak sepolos yg mereka kira, akibat pergaulan yang bebas di new york

"Baiklah aku akan memulai pembicaraan" ujar jaehyun membuat taeyong gugup setengah mati

"Ayo lakukan sex bersama!" Ujar jaehyun santai dengan kaki yang disilang seperti bos pada umumnya

"A-pa?! Tidak tuan! Apa-apaan ini. Apakah wajar kau mengajak dokter anak mu seperti ini!" Marah Taeyong dengan ujaran yang jaehyun lantunkan barusan

"Jad kau menentang kemauan ku, lee taeyong!!" Ucap jaehyun penuh geraman, apa-apaan ini seorang jung jaehyun ditolak secara nyata oleh pria mungil di hadapannya ini. Tidak bisa

"Ya..! Aku menolak! tuan jung jaehyun yang terhormat!" Balas taeyong emosi menggepalkan kedua tangan nya

"Sebaiknya kau pikirkan lagi taeyong sayang" ucap jaehyun sambil terkekeh " dari pada aku membunuh nenek mu itu!" Ancam jaehyun dengan senyiman miring yang menyeramkan

"A-pa-apaan kau! Dari mana kau tau nenek ku! Sialan!" Pekik taeyong menunjuk wajah jaehyun menggunakan telunjuk mungil nya langsung saja di tepis pelan oleh jaehyun ia tersenyum jahat menatap wajah taeyong yang memerah

"Apa yang tidak aku tau, semua yang ku mau harus ada. Itulah prinsip seorang bos bukan" kata jaehyun sambil terkekeh pelan

"Jangan coba-coba menyakiti nenek ku jaehyun! Atau kau akan ku lapor kan ke pihak yang berwajib sekarang juga!" Ancam taeyong tidak main-main

"Tidak semudah itu lee! Sebelum kau memasukkan ku kepenjara kau yang akan terlebih dahulu tersiksa disini" ucap jaehyun dengan meremehkan diri taeyong

"Apa mau Jung jaehyun!!!" Sekarang emosi taeyong sudah hampir di puncak

"Aku hanya ingin kita bercinta sayang" smirk jaehyun yang berjalan mendekati taeyong

"Diam kau disana jaehyun! Berani kau mendekati ku. Ku pastikan kau akan menderita" ucap taeyong marah

"Begitukah?"

Jaehyun berjalan dengan cepat mendekati taeyong, mengunci pergerakan tangan taeyong agar tidak bisa melawan saat di dekati

"Kau harus ingat ini lee taeyong, nenek mu yang tua itu sedang sekarat kan di rumah sakit? Baiklah jika kau menolak ku maka dalam sekejap nenek mu itu akan mati" kekeh jaehyun menatap wajah taeyong dari dekat

Taeyong terdiam mendengar itu, nenek nya harus tetap di rumah sakit agar penyakit nya cepat sembuh dan biaya rumah sakit tidak main-main bagi taeyong. Taeyeong bukan kaum kaya yang mampu membayar semua pengobatan nenek nya dengan lunas tapi ia membayar nya dengan cicilan gaji ia dirumah sakit setiap bulannya

"Sebaiknya kau pikirkan baik-baik tawaran ini, sex dengan ku atau nenek mu akan mati karena ku blacklist dari semua rumah sakit di negara ini" ancam jaehyun penuh penekanan

Setelah bicara seperti itu jaehyun langsung keluar ruangan itu meninggal taeyong yang jatuh terduduk di lantai marmer mahal milik jaehyun, ia menangis meratapi nasibnya yang seperti ini.

Tujuan nya kesini hanya untuk menolong menterapi anak jaehyun tapi lihat lah sekarang ia bahakn di tawarkan yang tidak tidak oleh sang pemilik rumah mewah ini, serendah itu kan harga diri taeyong

Taeyong berdiri bergegas keluar rumah jaehyun dengan tangisan yang membendung di pelupuk matanya. Intinya saat ini ia ingin pulang

Sepanjang perjalanan taeyong menangis tersedu-sedu di dalam mobil. Tidak habis pikir dengan tawaran dan ancaman jaehyun tadi, padahal mereka baru saja bertemu kenapa harus seperti ini.

Taeyong tidak munafik sedari awal bertemu jaehyun ia sudah ada debaran kuat di hati nya untuk jaehyun tapi ia tidak tau jika jaehyun sejahat dan sebejat ini terhadap dirinya. Ia kira jaehyun adalah laki-laki baik

Sesampainya di apartemen taeyong segera meluapkan tangisan nya di kamar dengan memukul mukul bantal putih miliknya.

"Nenek maafin yongie" ujar nya lirih, mengingat penyakit yang di derita oleh nenek nya

Malam itu suasana penuh dengan tangisan menyakitkan yang keluar dari bibir taeyong, ia tidak ingin menjatuhkan harga diriny, bercinta dengan  orang yang baru ia kenal. Taeyong bukan jalang yang bisa di pakai di club malam. Itu pikir taeyong.

Eyyooo, sebentar lagi nih wkwk

Jangan lupa vote dan comment yaa

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Where stories live. Discover now