08 - SHE'S ATTRACTIVE

67 38 108
                                    

08 - she's attractive

Setelah Letta meninggalkan markas ARLEEZ dan membuat mereka penasaran, mereka memutuskan untuk menanyakan itu kepada Kaiden nanti saat Kaiden keluar.

Di dapur, setelah Letta pergi begitu saja meninggalkan Kaiden yang tergeletak di lantai karenanya. Kaiden berdiri lalu ia menggelengkan kepalanya, "Shit! Dia kuat bahkan berani banting gue."

"Cewek itu bener-bener membuktikan omongannya ya, menarik."

Setelah itu Kaiden keluar dari dapur dan menuju ruang tamu. Ia melihat para anggota gengnya melihatnya dengan tatapan heran dan ingin tahu.

Akan tetapi, Kaiden mengabaikannya. Kaiden duduk di sofa lalu Teeja melemparkan pertanyaan kepada dirinya. "Arsha, lo ngapain? habis kena banting siapa?"

Seketika Kaiden menatap tajam Teeja. Ia sekarang sudah bad mood untuk ditanyai hal itu, tapi ia lupa bahwa Teeja mantan anak persilatan. Bahkan, hal yang ga mungkin orang lain liat, dia bisa liat.

"Letta. Letta yang banting gue." jawab Kaiden tanpa basa-basi. Ia juga sudah malas untuk berbicara diluar fakta.

Mereka ternganga karena terkejutan mereka. Bagaimana tidak terkejut? seorang gadis seperti Naraletta membanting Kaiden? Itu Kaiden loh, dibanting? Tidak mungkin juga Kaiden berbohong.

"Apa yang lo lakuin ke Letta sehingga Letta banting lo?" tanya Narendra.

"Cuma kejahilan kecil."

Ya! Kaiden sudah malas menjawabnya. Tapi ia harus bagaimana lagi? Mau membalaspun tidak ada gunanya. Lagipula dirinya juga senang bisa dibanting oleh Letta. Itu akan membuatnya mengenal lebih seorang Letta.

***

Di kediaman seorang CEO pengusaha besar yang memiliki sebuah perusahaan dimana-mana. Itu adalah Ayah Kaiden, Zavier Arlert. Keluarga Kaiden dimata publik adalah keluarga harmonis, akan tetapi nyatanya saja tidak. Akan tetapi, Kaiden tidak peduli tentang itu. Selama uang masih mengalir kepada dirinya, ia tidak mempermasalahkan hal itu. Yang terpenting money, money, money. Demi apa? demi uang.

Kaiden masuk ke dalam kamarnya, ia melakukan rutinitas hariannya, yaitu ganti baju, mandi, tidur. Setelah beberapa saat ia selesai melakukan rutinitasnya, Ia membaringkan tubuhnya di kasur. Menatap langit-langit kamar sembari masih mengingat kejadian tadi. Serius, Ia tidak habis pikir dengan babunya itu. Kaiden tidak pernah mendapat balasan dari seseorang ataupun dari musuhnya sekalipun. Tapi, gadis ini ... gadis ini dengan mudah melayangkan tubuhnya.

Ia beranjak mengambil handphonenya yang ia letakkan di atas meja. Lalu ia memencet nama kontak yang ada di daftar telfonnya. Setelah pihak sana mengangkat telefon darinya, Kaiden segera berbicara.

Kaiden:
bar, cari tahu tentang orang yang namanya naraletta.

Bara:
naraletta berlianeve maksud lo?

Kaiden:
lo tau?

Bara:
tentu aja tau, gue pernah liat dia di lomba dulu.

Kaiden:
whatever, cari aja.

Bara:
apa aja yang lo butuhin?

TRAPPED IN DANGEROUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang