10 - CAN'T SAY

24 14 1
                                    

10 - can't say

Letta di kelas sedang berpikir tentang pelarian dirinya tadi. Apakah tidak apa-apa jika dirinya kabur? Letta tidak akan dihukum kan? seperti kejadian terakhir kali. Dan berakhir Letta membanting Kaiden. Sungguh Letta malu, tapi juga mau bagaimana lagi. Namanya juga tuntutan alam. Kaiden juga menyentuhnya dengan sembarangan. Padahal Letta paling benci disentuh.

Tiba-tiba saja Di kelas 12 IPA 1 kedatangan tamu tak diundang. Tamu tak diundang itu adalah Kaiden. Sudah menjadi kebiasannya sih, datang tak diundang dan main nyelonong masuk ke dalam kelas orang.

Orang-orang heboh, bukan heboh yang sampai-sampai melempar kursi atau bersikap seperti orang gila. Bahkan kayang juga ketika melihat Kaiden. Tidak, 12 IPA 1 itu berbeda. Di kelas 12 IPA 1 itu orang-orangnya peduli ga peduli. Tapi kalau masalah Kaiden, mereka pasti ya bisik-bisik. Ada juga yang ghibah lewat chat grup. Mereka mainnya diam-diam tapi menghanyutkan.

"Pasti nyari Narendra." ujar salah satu siswi teman sekelas Letta.

"Narendra ga ada disini, jelas-jelas dia nyari orang lain." jawab temannya.

Kaiden melihat seisi kelas dan menemukan yang ia cari, yaitu Letta. Ia menatap Letta dan tatapan Letta itu seperti bilang... apa lo? ngajak berantem? mau gue banting lagi lo? Yah, seperti itulah dimata Kaiden.

Ia mulai berjalan mendekat ke arah Letta. Letta sudah menduga ini bahwa akan ada hal lain lagi yang terjadi. Letta ingin sehari tanpa Kaiden.

"Bangun. Ikut gue sekarang!" perintahnya.

"Mager."

"Kalau gitu gue gendong gimana?" tanyanya sontak membuat Letta berdiri.

Setelah Letta berdiri ia berjalan keluar kelas dan Kaiden tersenyum senang lalu ia menyusul Letta.

Saat ini Letta dibawa ke dalam kelas Tenggara 12 IPS 1. Kaiden menyuruh Teeja, Narendra, Kalingga dan Dermaga ke kelas Tenggara. Padahal ia sudah tahu bahwa Tenggara tidak suka jika kelasnya di jadikan tempat tongkrongan. Tapi tetap saja Kaiden ketuanya itu menerobosnya sampai menembus langit.

Letta melangkahkan kakinya ke dalam Kelas 12 IPS 1. Seorang siswa dengan rambut di ikat itu menyapa Letta. "Lettaa haii!"

"Halo Cia." sapanya kembali.

Kadang-kadang tongkrongan bisa berpindah. Di kelas Kalinga yang berada di 12 IPA 3. Dermaga yang ada di IPS 2. Akan tetapi ARLEEZ tidak pernah menjadikan 12 IPA 1 tongkrongan. Karena apa? Karena IPA 1 itu adalah kelas yang susah di lawan bahkan tidak segan-segan mengusir seseorang dari kelas mereka. Kaiden juga tidak mau berurusan dengan kelas itu. Akan tetapi ia malah berurusan dengan anak IPA 1 yang sekarang ia jadikan babunya.

"Muka lo ga usah gitu. Lo mau apa sebagai bayarannya?" tanya Kaiden saat melihat raut wajah kesal Tenggara itu.

"Ga perlu."

"Kai, cepet omongin apa yang harus aku lakuin. Aku ga mau disini lama-lama."

"Emangnya kenapa hm?"

"Gue ganti ke tempatnya Kalingga kalau disini ga betah."

"Dengar, Kaiden." ujar Letta yang membuat mereka berenam melihatnya.

Yang disuruh mendengarkan Kaiden tetapi yang melihat mereka. Mereka berenam melihat Letta. Lalu, mereka berlima juga sudah siap mendengarkan Letta.

"Aku engga mau berlama-lama disini karena ini jam istirahat, jam istirahat juga ga lama. Karena itu kalau ada yang mau diomongin, omongin sekarang tanpa basa-basi. Dan kalau mau menunda, mendingan kita omongin nanti."

TRAPPED IN DANGEROUS Where stories live. Discover now