IX

121 12 0
                                    

Apa ada yang mikir kalo book ini udah end?

Judul cerita author ganti, karena dari awal cerita ini bukan menceritakan si 'penculik' melainkan menceritakan tentang 'penculikan'

Pemeran hanya figure ya, bukan berarti sifat asli mereka kayak di cerita, ini hanya fiksi belaka.




Author pov

"Mendaki gunung lewati lembah, sungai membentang indah di angkasa~" senandung seseorang sembari membawa kayu di pelukannya.

"Huh~ nasib nasib, punya temen kek monkey, datang kalo ada pisang aja" dumelnya lalu memungut kayu kayu yang berada di permukaan tanah.

Duk!

"Aww!!!" Jeritnya ketika merasakan sakit di bokongnya.

"Aish, dasar tanah, kalo licin bilang bilang kek!" Omelnya kepada tanah yang di pijaknya.

"Uwaaa kayu gue jatoh semua ke jurang!!" Rengeknya melihat kayu yang sudah ia kutip jatuh ke jurang karena tadi ia tak sengaja melemparnya karena terpeleset tadi.

"Tapi untung deh, bukan gue yang jatoh ke sana"

"Apaan tuh? Manusia? Jangan jangan mayat lagi? Masih hidup gak ya?" Tampak belakang tubuh seorang perempuan yang tersangkut di batu, karena kesiapannya, beruntungnya ia membawa tali tambang dan mengikatnya ke pohon, ia berniat untuk turun ke bawah, mengecek apakah sang pemilik tubuh masih bernafas atau tidak.

Karena sebagai ketua ekskul Pramuka di sekolahnya, ia harus selalu sigap menolong orang lain dalam keadaan genting.

"Tapi, kalo dia mayat gimana? Masih mending mayat, ternyata zonk gimana dah?" Monolognya pada diri sendiri, sedang dalam keadaan bimbang untuk turun atau tidak.

"Ayo Jake, Lo pasti bisa, jangan liat hasilnya dulu, liat perjuangannya dulu, semangat!" Dia mengepalkan kedua tangannya dan mulai berhati hati turun ke bawah, karena letaknya lumayan jauh dari bibir jurang.

Jake memposisikan kakinya untuk menahan ketika mengecek keadaan gadis tersebut yang ternyata adalah wona.

"Halo? Dek? Udah mati belum.. eh!" Jake menepuk pipi wona yang masih tak sadarkan diri.

"Masih nafas, puji Tuhan" Jake menghembuskan nafas lega sesaat menempelkan tangannya di depan hidung Wona.

Sekarang bagaimana caranya mengangkat tubuhnya ke atas?

Jake berpikir keras untuk membawa wona keluar dari jurang itu, akhirnya dengan segala kekuatannya ia hanya mengakali tali yang sedang dia bawa.

Untung saja dinding jurang tidak selalu curam, itu bisa memudahkannya menggendong wona di punggungnya dan membawa wona ke perkemahan sekolahnya.

Keberuntungan berada di pihak Jake, dia dapat ke tepi jurang dengan baik dan tidak terdapat cedera sedikitpun.

Setelah sampai di atas, Jake membuka tali yang mengikat dirinya dan wona. Lalu menggendong wona sampai pada perkemahan sekolahnya.

Kebanyakan para siswi dan siswa di sana menatap Jake bingung, siapa wanita yang sedang berada di gendongan pria itu sekarang?

Gadis itu terlalu asing untuk di kenali.

"Pak pak pak!" Jake masuk ke tenda pengobatan dengan tergesa gesa, lalu membaringkan wona di atas ranjang yang terbuat dari kain tipis.

"Loh Jake? Ini siapa?" Tanya guru yang kebetulan sedang ada di sana.

[✓]KidnappingWhere stories live. Discover now