BonChap

106 13 0
                                    

Beberapa tahun kemudian....

"WONA CEPETAN TURUN!!! BENTAR LAGI ADA KELAS!!!" Suara itu menggelegar, sehingga seisi rumah dapat mendengar suaranya.

"Iya kak mingyu, sebentar!" Ucap wona yang sedang memakai almet dan berjalan menuruni tangga.

"Mingyu, suara kamu kedengeran sampai kebelakang rumah loh." Suho datang sembari melipat koran yang baru saja dibacanya.

"Hehe maaf pak, si wona kesiangan, kalau gak diteriakin gak bakal bangun tuh pak." Ucap Mingyu dengan pakaian khas chef menyengir lebar kepada Suho yang sudah anteng duduk di kursi.

"Enggak kesiangan wle, cuman tadi lagi make headset aja." Ucap wona membela diri dan duduk di kursi meja makan.

"Kak woozi dimana kak?" Tanya wona ke Mingyu yang sibuk mengatur letak piring.

"Paling sebentar lagi turun."

"Kak wonwoo?"

"Dia lembur dari semalem." Jawab Mingyu.

"Bilangin ke wonwoo, jangan sering sering lembur, gak baik." Ucapan suho mendapat anggukan dari Mingyu.

Yaaa Suho sudah menimang kepada 3 pria itu, setelah mendengar cerita dari wona dan juga mendapat pencerahan setelah Irene menasehatinya dalam mimpi, akhirnya Suho mencabut tuntutan kepada ketiga pria itu dan bersedia menampung mereka. Ya... Karena Suho juga masih ingat kejahatannya yang ia lakukan kepada wonwoo semasa lampau sehingga Suho berniat untuk meminta maaf dengan menanggung wonwoo, woozi dan Mingyu kebutuhan dan biaya hidup ketiganya.

Meski ketiga pria itu menolak, namun Suho tetap memaksa dan juga karena wona yang menangis karena masih merasa bersalah, akhirnya mereka memutuskan agar tinggal di rumah kediaman Kim itu.

"Tau bang wonwoo, kebiasaan banget nih lembur." Ucap wona, gadis itu sudah lulus SMA dan sedang melanjutkan studinya di universitas ternama yang sudah memasuki semester 4.

"Ntar wona samperin ke kantor aja deh." Ucap wona sambil mengunyah pasta yang sudah Mingyu buat. Mingyu sebagai kepala koki di rumah itu, awalnya ia hanya ingin menjadi juru masak, namun kepala keluarga Kim itu malah mengangkatnya sebagai kepala koki dirumah itu.

Tidak lama, pria bermuka imut turun dari kamarnya sembari merapihkan dasinya, dengan tas kerja yang dia tenteng, pasti banyak yang tidak menyangka jika dia sudah bekerja.

"Kak woozi!" Sapa wona, woozi membalasnya dengan senyuman dan duduk disana, walaupun sudah beberapa tahun kejadian itu terlewati, woozi masih merasa canggung dengan kepala keluarga Kim itu.

"Oh ya won, nanti ke tempat kuliahan sama siapa?" Tanya woozi menaruh Tanaya di samping kursinya.

"Sama jungwon kak, katanya dia lagi dijalan." Jawab Wona.

"Yang benar belajarnya, jangan pacaran melulu." Peringat mingyu.

"Makanya cari pacar kak!" Balas Wona, ya hubungan gadis itu dengan pria bermarga yang masih berlangsung hingga sekarang dan tidak terasa keduanya sudah hampir 5 tahun menjalin hubungan.

"Yeuu gue ini ganteng pasti bakal banyak yang mau, cuman gue tipe pemilih." Wona masih mengejek Mingyu mengenai pasangan, sehingga Tidka menyadari kehadiran pria jeon yang baru pulang dengan muka lelah.

"Eh? Kak wonwoo!" Sapa wona ramah, wonwoo meliriknya dan tersenyum tipis, kemudian dia menghampiri meja tersebut.

"Gimana won? Ada masalah di kantor?" Wonwoo mengangguk kikuk, mendapat pertanyaan dari Suho. Kepala keluarga Kim itu memang tidak bekerja lagi karena sudah ia percayakan kepada wonwoo, namun sepertinya ada masalah dikantornya.

[✓]KidnappingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang