Ini tentang Zelard yang mencoba mencari dalang dibalik kasus pembunuhan berantai pada keluarganya.
What is seen is not decisive
-Apa yang terlihat bukan penentu-
***
"Aku tak akan masuk dalam lingkaran yang kau buat sendiri"
Bughhh
"Kau hanya memani...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ku mau kasih tau sedikit ya guyss,, *buat part kemarin,zelard udah dapet buktinya tapi kenapa zelard masih nyari buktinya? Jadi,buktinya itu masih di Xavier,dan bukti punya zelard itu bukan bukti mengenai pembunuhan tadi,itu lain lagi. Dan nanti pastinya kalian juga akan tau..
*Dan untuk yang salah paham, bukti yang dipegang zelard itu bukan bukti pas zelard bilang "kau memanipulasi bukti" .
*Jadi,itu emang palsu yang dipegang zelard,tapi gaada kaitanya sama si pembunuhan tadi,bukti real masih di Xavier.
Buat kalian yang pusing maapkeun,because cerita ini aku buat bukan hanya tentang satu dua rahasia aja,tapi banyakk..
Segini dulu,perlahan nanti kalian bakal ngerti Kok😂.
Dan satu lagi, Zelard bukan tokoh antagonis ehehe..
***
"Victor!"
Seseorang berkemeja putih dengan celana hitam dan sepatu pentofel itu menoleh ke arah sumber suara,yang diyakini adalah bosnya.
"Kenapa kau memanggilku?" Victor mengernyit.
Lelaki berkaus hitam itu menatap Victor sebentar sebelum kembali bersuara" sebenarnya aku tak yakin akan kemampuan melacakmu, tapi--"
"Aku butuh ini secepatnya.Lacak dimana bukti itu berada"
Ya,dia Zelard.
Sementara Victor menatap bosnya itu sambil berguman,memilih beberapa data yang cocok di atas tumpukan kertas,dan kembali membuka laptop" setelah ini,kau akan memujiku"
Zelard tak menanggapi ucapan Victor "semoga berhasil,mungkin"
Lelaki itu ikut memilih beberapa data di atas meja. Ya,Zelard mempunyai kantornya sendiri dengan usaha keras yang ia lakukan selama ini,setelah semua perusahaan ditipu daya dan diambil alih oleh Xavier. Walau perusahaan Zelard tak sebesar milik keluarganya dulu,yang sekarang telah menjadi milik si brengsek.
"240 jam, dan aku harap kau selesai"
Victor yang sedang berusaha melacak bukti itu kembali menoleh pada Zelard"kata-katamu membuatku berfikir,Zelard"
"Aku tahu otakmu kecil,tapi aku fikir kau tak terlalu bodoh"
Victor menghentikan tanganya yang sedang mengetik beberapa nomor di laptopnya" diamlah!"
"Katakan dengan benar!"
"Sepuluh hari,jika tak selesai,nyawamu berada di genggamanku"
