Runaway Princess | Part 18 - Bella Rescue

1.5K 264 311
                                    

Playlist : Ava Max ~ So Am I

SPAM VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK!

Happy Reading
››

Dulu Isabella pikir, Adam adalah kekecewaan terakhirnya. Disaat Adam lebih memilih meninggalkannya dan bahagia bersama wanita lain. Raungan serta jeritan air mata Isabella tak dihiraukan. Adam mengabaikannya. Saat itu, untuk kedua kalinya dunia Isabella kembali runtuh.

Adam--pria yang Isabella harapkan terus berada disisinya, memeluknya, menjadi tameng perlindungan disaat Isabella sendiri, perlahan-lahan menjauh, menjadi asing. Kebahagiaan Isabella sirna dalam sekejap, setelah Adam membawa wanita itu, mencoba menggantikan posisi ibu kandungnya dan menarik semua perhatian orang disekitarnya. Butuh waktu banyak bagi Isabella menerima semua kenyataan pahit dalam hidupnya.

Tapi sekarang.. Kekecewaan yang ia kira tak akan pernah hinggap di hatinya lagi, kini malah muncul dari orang terdekatnya sendiri.

Isabella marah, kecewa, dan benci pada dirinya sendiri. Isabella ingin meluapkan segalanya tapi tidak bisa. Tuhan telah menentukan garis hidup yang menyakitkan baginya. Bahkan air mata saja tidak mau menjadi pelampiasan rasa kecewanya.

"Aku kecewa padamu, Frank."

Sudah lebih dari tiga kali Isabella mengatakan tiga kata tersebut. Gadis itu tidak menatapnya. Sibuk menatap jalan di depannya.

Frank diam. Rasa bersalahnya pada Isabella tak akan bisa dimaafkan gadis itu.

"Aku mempercayaimu. Sangat mempercayaimu. Tapi kau--" kata-kata itu mengambang. Sesak di dada nya makin menjadi-jadi. "Kau tega menodai rasa percaya ku yang begitu dalam. Padahal.. kau tahu, di dunia ini tidak ada yang bisa ku percaya lagi selain dirimu. Tapi kenapa?" Isabella menoleh pada Frank. Pria itu menunduk. Enggan menatapnya.

"Kenapa kau mengingkari janjimu, Frank? Kau sudah mengecewakan Mommy ku. Kau telah mengecewakannya. Kau gagal Frank. Kau gagal. Gagal untuk segala-galanya," lirih Isabella. Memalingkan wajahnya.

Kalimat itu begitu menusuk hati Frank. Tenggorokannya terasa tercekat. Isabella tidak mau menatapnya. Dan Frank tahu, ia sudah mengecewakan gadis itu terlalu dalam.

›››

Abraham menunduk, menatap api unggun dengan tatapan kosong. Ia memilih menyindiri di sebuah gubuk yang agak jauh dari rumahnya. Mengabaikan panggilan Alisha dan Sylvia sebelumnya. Abraham tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Kehilangan, kekecewaan, dan ketakutan.

Entahlah...

Semua terasa hampa. Setelah gadis itu pergi, Abraham seperti merasakan kekosongan. Rasanya bagaikan mimpi. Waktu terlalu cepat membawa kebahagiaannya. Bisakah Abraham menyebutnya demikian?

"Bram, kau dengar tidak? Aku sama sekali tidak menyukai makhluk-makhluk jelek itu?"

"Bram, bisa kau jelaskan! Kenapa barang-barang jelek ini ada disini?"

"Hei, hati-hati dengan mobilku!"

"Ya Tuhan. Aku sangat benci wanita bernama Sylvia itu."

"Astaga, kau tuli ya! Aku tidak suka itu Bram. Sama sekali tidak suka. Kau menyuruhku memakai ini? No way! Enak saja. Carikan aku baju yang lebih bagus lagi."

"Bram!!"

"Bram!!"

"Abraham Leonel Magnus!!!'

Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang