Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]

Runaway Princess | Part 1 - Sly Fox

Playlist : Fifth Harmony ~ That's my girl

Happy Reading
›››

Isabella menuruni anak tangga dengan angkuh. Ketukan heels-nya yang di produksi oleh seorang desainer ternama asal Italia, Salvatore Ferragamo beradu dengan lantai marmer. Isabella yang sangat pandai dalam mengatur penampilan membuat siapapun iri. Dari kepala hingga ujung kaki, benar-benar fashionable. Bak dewi kecantikan Isabella memiliki segalanya.

Langkah cantiknya berhenti melihat dua orang sedang bermesraan. Mendadak perutnya mual, Isabella melirik sinis ketika Cassandra menyadari kehadirannya.

"Bella.." gumamnya pelan membuat Adam turut menoleh ke belakang. Isabella melengos pergi begitu saja.

"Aku akan menemuinya." Cassandra berucap ketika Adam mau menahannya.

Isabella duduk di meja makan. Sarapannya telah disiapkan oleh Laudya. "Selamat menikmati sarapan anda, nona Bella."

"Dimana susuku?" tanya Isabella.

Cassandra bergegas menyiapkan segelas susu coklat kesukaan Isabella lalu meletakkan di samping gadis itu. "Minumlah.. Mom sengaja menyuruh Laudya tidak menyiapkannya."

"Apa ini salah satu trikmu menarik perhatianku?" Isabella menoleh sengit. Tapi tak menolak susu yang telah disajikan Cassandra.

"Aku akan menganggap itu pujian." Cassandra tersenyum manis tidak sedikitpun tersinggung mendengar perkataan Isabella.

"Ibu yang baik. Aku suka melihatnya." Isabella mengangkat gelas susu yang Cassandra berikan dan meminumnya.

Belum ada tiga detik, Isabella memuntahkan susu dari mulutnya. Laudya panik, beberapa pelayan yang melihatnya ikut gelagapan. Mereka khawatir, Isabella kenapa-kenapa.

"Nona Bella anda baik-baik saja?" Laudya bertanya panik. Cassandra pun sama.

Dua pelayan wanita lekas membersihkan meja makan Isabella. Tidak membiarkan ada setitik noda yang tersisa. Isabella mengelap mulutnya dengan tisu.

"Aku baik-baik saja Laudya. Perutku mual karena susu pemberian Cassandra. Ah, tubuhku sensitif sekali meminum pemberian dari tangan licik. Apa kau menambahkan sesuatu ke dalam minumanku Cassandra?" Semua yang mendengar ucapan Isabella ternganga. Tak terkecuali Cassandra.

"Upss.. Aku bercanda, tidak usah terkejut." Isabella tertawa, "Akhir-akhir ini tubuhku memang agak sensitif. Maafkan aku Cassandra ini diluar kemampuanku." Isabella memelas menatap Cassandra. "Tapi tubuhku tahu, mana yang tulus dan mana yang palsu."