25. Ulang Tahun Claude dan Keributan.

3.8K 501 52
                                    

Kini keadaan istana benar-benar damai, sunyi dan sepi. Benar-benar seperti tidak ada kehidupan. Abigail sibuk mengurusi tugas-tugasnya sebagai putra mahkota. Dan kadang ia membantu Claude untuk menyelesaikan pekerjaannya karena ia sering merasakan sakit kepala.

Itu membuat Abigail semakin sibuk dan jarang menemui Athanasia yang mungkin sedang bersedih didalam kamarnya. Tapi untungnya Lios mau membantu Abigail untuk menyelesaikan tugas Istana. Asalkan ada makanan manis yang selalu siap menemaninya.

Seperti saat ini Abigail sedang berdiri didepan sebuah lukisan potret keluarga yang berada didalam kamar Claude.

Terlihat gambar Claude, Athanasia dan juga dirinya didalam lukisan potret itu.

"Hmm andai konflik ini tidak terjadi. Mungkin kita bisa melihat lukisan potret ini bersama-sama." Gumam Abigail pelan.

Tak lama kemudian pintu kamar Claude terbuka dan memuncul dua orang Pria dewasa. Siapa lagi kalau bukan pemilik kamar dan juga pengawal setianya.

"Pangeran Anda sedang melihat apa?" Tanya Felix antusias.

Abigail menatap wajah Felix yang sepertinya lelah karena sesuatu.

"Oh aku sedang melihat lukisan potret yang sudah jadi ini." Kata Abigail.

'Mungkin Felix habis membawa Claude jalan-jalan dan berusaha mengingatkan Claude tentang Athanasia.' Pikir Abigail.

"Wah apa yang mulia ingin melihatnya juga?" Kata Felix dengan wajah cerahnya.

"Sejak kapan aku membuat lukisan potret?" Kata Claude berjalan menghampiri Abigail dan melihat lukisan itu bersama.

"Ah jika Anda berkenan, saya akan men--"

"Tidak! Aku tidak butuh itu!" Claude memotong ucapan Felix dengan tegas membuat wajah Felix menjadi lesu.

Kemudian Claude memperhatikan lukisan itu dengan seksama. Dan Felix mengundurkan diri keluar. Membiarkan Claude istirahat dengan ditemani Abigail.

Claude terus memperhatikan lukisan itu, kemudian ia mengerutkan dahinya dan tangannya terkepal kuat.

'Ini pasti sihir! Anak perempuan itu pasti penganut sihir gelap.' Pikir Claude sambil memegangi kepalanya yang sakit.

Kemudian Claude menatap Abigail dan menyentuh lengannya.

'Haahh ini lebih baik.' Pikir Claude sambil memejamkan matanya.

Abigail hanya menatap datar atas tingkah Claude terhadap dirinya.

"Ayah aku pamit untuk kembali ke istanaku!" Kata Abigail melepas tangan Claude pelan dan meminta izin.

Claude hanya diam tak merespon. Kemudian Abigail ingin melangkah pergi tapi pundaknya ditahan oleh Claude.

"Siapa yang memberi izin untukmu keluar?" Kata Claude menarik Abigail supaya mendekat lagi.

Abigail hanya menghela napas lelah. Kemudian ia berjalan menuju ranjang Claude dan memilih untuk tidur siang dikamarnya.

'Menghadapi Claude yang amnesia benar-benar melelahkan.' Pikirnya kemudian menutup matanya lelah.

Claude yang melihat Abigail tertidur diranjangnya, ia menghampiri dan memilih untuk tidur siang dengannya.

Claude membaringkan tubuhnya disebelah Abigail yang sudah tertidur. Dengan tangan Claude yang menggenggam tangan kanan Abigail. Baru Claude memejamkan matanya tertidur.

***

Kini diruang party hall terlihat beberapa bangsawan berbisik-bisik mengenai ketidakhadiran Athanasia.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang