59. Senyum Ayah.

1.9K 194 102
                                    

Hey guys..👋 Selamat Pagi menjelang Siang😁

Aku Up yeayy..😁

Lupa alur..? Sama😂

Langsung aja baca..!

Selamat Membaca..!

------------------------------------------------------------------

Esok paginya, Abigail dibuat terkejut saat dirinya membuka salah satu pintu kamar yang berada diIstana Garnet. Disana terlihat seseorang yang tengah duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan sebuah mangkuk bubur yang berada diatas pangkuannya.

Seseorang yang telah lama berbaring tak sadarkan diri hingga berbulan-bulan lamanya, kini nampak terlihat melempar senyum tipis saat melihat kehadirannya.

Dengan kedua mata yang terlihat berkaca-kaca dan langkah kaki gemetar, Abigail menghampiri orang itu.

"Ayah.." Panggilnya lirih.

Disana, Ayahnya sudah terbangun dan kini ia tengah menatap dirinya dengan senyuman hangatnya. Senyum yang sudah lama sekali tak pernah ia lihat dalam hari-harinya yang dipenuhi masalah dan kekacauan.

"Kemarilah, Nak." Claude merentangkan sebelah tangannya. Saat melihat Abigail nampak ragu untuk mendekatinya.

Hati Abigail mencelos bahagia. Wajah bahagianya tak bisa dipungkiri lagi, saat mendengar suara Sang Ayah yang sudah lama tidak pernah terdengar dikedua telinganya. Kini mengalun indah bagai melodi yang menyeruak hangat ke dalam lubuk hatinya.

Suara yang dulu Abigail anggap sangat menyebalkan, entah mengapa suara itu menjadi sesuatu yang sangat dirindukan dan dinantikan olehnya. Tanpa menunggu waktu lama, Abigail langsung menghambur dalam pelukan sang Ayah.

Claude yang mendapat serangan mendadak dari Putranya, ia dengan sigap langsung menyingkirkan mangkuk sarapan paginya kearah lain dan membalas pelukan Sang Anak tak kalah erat.

Mengelus punggung Abigail yang nampak bergetar dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dan memberikan kecupan ringan berkali-kali di pucuk kepala Abigail.

Claude juga merasakan tubuh Putranya yang entah mengapa terasa berbeda, mungkin terlihat sedikit kurus. Apa selama ia tak sadarkan diri Putranya tak makan dengan benar?

"Ayah.."

Panggilan dari Putranya berhasil membuyarkan lamunan Claude. Claude menunduk untuk melihat wajah Abigail yang ia benamkan dalam dada bidangnya. Dengan tangan yang tak henti-hentinya mengelus kepala dan punggung Abigail. Claude berusaha mendongakan kepala Abigail agar menatap dirinya.

"Hmm.. Apa?"

Lama terdiam, menunggu respon kembali dari mulut Abigail. Sedangkan sang empunya masih menutup mulutnya rapat-rapat, dengan mata yang terus menatap Claude.

"Apa? Kau menginginkan sesuatu?" Pertanyaan dari Claude hanya mendapat gelengan dari Abigail.

Abigail justru meneteskan air matanya dan kembali membenamkan wajahnya di dada bidang sang Ayah. Dan sesekali mendusel untuk mencari kenyamanan disana. Bahkan kini posisinya sudah berbaring disamping Claude yang masih terduduk.

"Ayah.."

"Iyah."

"Ayah.."

"Apa..?"

"Ayahh~"

"Ck.. apa?! Ada apa?!"

Terdengar kekehan kecil dari mulut Abigail dalam pelukan Claude. Rasanya menyenangkan setelah sekian lama tak pernah menjahili Claude seperti ini.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang