Part 24

145 16 0
                                    

Sudah 5 bulan (Namakamu) dan Iqbaal melaksanakan LDR, hubungannya tidak banyak berubah, mungkin hanya komunikasi yang agak sedikit terhambat.

Seperti saat ini (Namakamu) sedang video call dengan Iqbaal.

"Bay."

"Kenapa?"

"Aku kangen."

"Iya, aku juga."

"Kamu kapan pulang Bay?"

"Belum tau Kei, mungkin tahun depan."

(Namakamu) menganggukkan kepalanya.

"Lagi ujian semesteran ya Kei?"

"Iya nih lagi belajar terus, doain ya 6 bulan lagi nyusul kamu."

"Amin, yuk Keisha pasti bisa."

(Namakamu) hanya terkekeh.

"Yaudah Bay kamu ga tidur? Disana udah jam 12 malem kan?"

Iqbaal mengangguk.

"Iyaa nih Kei aku udah ngantuk."

"Gapapa ya lanjut besok?"

"Gapapa Ibay."

"Good night Kei, sweet dreams, and love you."

"Good night, sweet dreams, and love you more Bay."

Pip

Video call dimatikan oleh Iqbaal. (Namakamu) melanjutkan kegiatan belajarnya yang sempat tertunda. Besok ia akan melaksanakan ujian matematika.

•••

"KEII SINI SARAPAN NANTI TELAT."

Suara teriakan Anita sudah menggelegar di rumah (Namakamu), segera ia mengambil tas sekolahnya menuju ke ruang makan.

"Nih sarapan dulu."

"Makasih bun."

"Gimana sama Iqbaal?"

"Baik bun, semalem aku juga baru aja video call-an."

Anita mengangguk.

"Bagus kalo begitu, belajar yang giat supaya bisa susul Iqbaal kesana."

"Iyaa bun."

Setelah selesai sarapan, (Namakamu) segera berangkat menuju sekolahnya.

•••

Sesampainya di sekolah, (Namakamu) duduk di kelas yang sudah diatur dan sedihnya ia pisah ruang dengan Salsha karena nama abjadnya yang tidak berdekatan.

Walaupun begitu, setiap istirahat mereka tetap selalu bertemu. Entah di kantin atau Salsha yang menghampiri (Namakamu).

"Hai Kei."

(Namakamu) menoleh mendengar ada yang memanggilnya.

"Relrel?"

Ternyata yang memanggilnya adalah Karel, untuk apa ia menghampiri (Namakamu).

"Boleh duduk sini?" Tanya Karel menunjuk kursi sebelah (Namakamu).

"Boleh, duduk aja. Ada apa Rel?"

"Ajarin gue matematika dong."

Memang selama berpacaran, (Namakamu) selalu mengajarkan Karel matematika. Namun, sudah lama Karel tidak bertanya karena ia menghormati Iqbaal sebagai kekasih (Namakamu).

"Boleh, yuk."

(Namakamu) mengajarkan Karel dengan detail hingga bel masuk berbunyi.

"Makasih ya Kei, sekarang gue lebih ngerti." Ucap Karel.

Endless Love x IDRHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin