Film Out

205 31 0
                                    

Semua terasa sama








Semua terasa hambar














Dan semua terasa semu


Kebahagiaan? Apa itu?

Y/n mulai bertanya dalam hati, memastikan jalan pikirnya masih sehat. Mengajak akal sehat untuk menjawab, namun selalu jalan buntu yang datang menghampirinya selalu.

Entah itu menjadi senyuman canggung, atau justru malah membelokan topik. Y/n sendiri bingung akan dirinya.

Kenangan semanis gula itu selalu menghantui. Bagai film yang selalu diputar dalam kepalanya. Bagai suara yang menggema di kedua telinganya.

***

Y/n kembali memeriksa barang bawaannya, namun sepertinya sudah semua barang ia masukkan ke dalam kopernya. Tapi tetap saja hatinya masih mengganjal seolah ada barang yang tertinggal.

"Kau melupakan ini" Ujar ayah Y/n sembari menymenyodorkan sebuah kotak hadiah berwarna abu-abu bermotif bunga yang tentunya Y/n sukai. "Ayah" Serunya haru memandang sang ayah. Pun sang ayah hanya memeluk gemas putrinya itu.

Rasanya Tuan Ahn tak ingin anaknya ini belajar mandiri di pusat kota. Tapi demi masa depan dan cita-cita sang anak juga demi cintanya pada sang anak, Tuan Ahn harus merelakan sang anak pergi dari rumah. Maka dari itu, seisi rumah sedang sibuk dengan persiapan Y/n untuk pindah ke rumah sang nenek di pusat kota yang dekat dengan kampusnya nanti.

"Sudah semua?" Tanya Nyonya Ahn membuat Y/n memeriksa dan mengingat kembali barang apa saja yang ia siapkan tadi. "Sudah semua ibu, bahkan ayah memberikan hand-cam ini sebagai kenangan aku disana nanti. Atau mungkin video perdananya merekam ibu yang akan menangis melepasku pergi?" Canda Y/n membuat Tuan Ahn dan Taehyun sang adik terkekeh. Sedangkan Nyonya Ahn hanya geleng kepala dengan kelakuan ketiga kesayangannya itu.

***

Y/n baru saja merebahkan dirinya di atas kasur setelah beberes barang di kamar barunya di rumah sang nenek ketika neneknya memanggil untuk menghampiri beliau. Dengan sedikit malas, Y/n menghampiri sang nenek yang tengah bersenda gurau dengan seorang pemuda di ruang tamu rumah itu.

"Ah, Y/n. Sedang apa disitu? Kemari sayang" Ujar sang nenek membuat Y/n semakin menghampiri dan duduk disebelahnya, menghadap pemuda yang tadi mengobrol dengan sang nenek yang terlahang meja kayu persegi panjang dengan kesan elegan itu.

Tak lupa, Y/n menatap sang nenek penuh tanya. Seolah tau apa yang ditanyakan sang cucu, akhirnya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu memperkenalkan keduanya.

"Hoseok-ah, ini cucuku yang nenek ceritakan sebaya denganmu. Setelah mendengar dari ibunya, ternyata dia juga masuk universitas yang sama denganmu. Namanya Ahn Y/n" Ujar sang nenek memperkenalkan Y/n pada sang pemuda yang dipanggil Hoseok itu. Lalu tatapan sang nenek beralih pada Y/n. "Y/n, dia tetangga kita sekaligus anak dari Pak Jung, guru les sastra saat kau SMP dulu. Namanya Jung Hoseok" Lanjut sang nenek membuat Y/n menatap pemuda itu tak percaya.

Benar, mata pemuda bernama Hoseok itu mirip dengan guru lesnya saat SMP. Guru yang amat disegani oleh keluarga Y/n karena membuat anak gadis keluarga Ahn itu bisa mengikuti dan memenangkan lomba dalam bidang sastra. Bahkan sekarang Y/n melanjutkan kuliah di bidang sastra juga, dan itu semua berkat Pak Jung.

"Senang berkenalan denganmu, Y/n-ssi. Mari kita berteman"

***

Love Story [ BTS x You Imagine]Where stories live. Discover now