50

111 15 9
                                    

udah chapter 50 aja, tapi belum juga selesai, gapapa ya.

oh iya kalian apa kabar? udah lama gak saling sapa.






Sudah 5 tahun sejak kejadian itu mata indahnya belum kunjung terbuka, sebenarnya seindah apa mimpinya sampai dia tertidur begitu pulas. tidak apa kalau memang belum bisa menyapa, tapi untuk sekedar membuka mata memangnya sesusah itu? 

tuhan ini benar-benar menyakitkan.

Clara dinyatakan koma oleh dokter, harapan hidup nya hanya bergantung pada doa dan banyak selang ditubuhnya. Banyak yang telah gadis itu lewati karena terlalu lama tertidur, kekasihnya yang sekarang sudah berhasil memimpin perusahaan, sahabatnya yang sudah mencapai mimpi yang mereka inginkan, dan kalau di pikir-pikir ia juga tertinggal pendidikan nya.

Elvin menatap sendu gadis yang tertidur cantik diatas brankar, sudah lima tahun ia lewati hidupnya tanpa dia. Clara

Elvin mengusap lengan clara yang terdapat selang infus, ia mengecupnya seraya air mata itu menetes entah untuk yang keberapa kali

"mimpi kamu pasti indah banget sampai gak mau bangun" ucapnya pada gadis itu "sampai kapan Ra?" ia tak bisa untuk tidak menangis saat berbicara dengan clara. apalagi tak kunjung mendapat respon dari gadis itu membuat dadanya seperti mendapat hantaman yang hebat.

Kriett

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi elvin, itu ellise- bunda clara.

"Vin kamu mending istirahat dulu, biar bunda aja yang jagain clara" ellise menatap sendu kekasih dari anaknya

"gak papa bun biar elvin yang jagain clara" rasanya ia tak ingin beranjak dari tempat itu sedikitpun, ia tak mau jauh dengan gadis kesayanganya. Tidak

ellise menatap elvin iba "tadi mamah kamu telpon bunda, kayanya ada hal penting yang mau dibicarain"

Tercetak jelas guratan di dahi pemuda itu "mamah nelpon bunda?"

ellise mengangguk "tadi mamah kamu nelpon kamu, tapi katanya hp nya gak aktif"

ah elvin lupa ia memang menonaktifkan handphone nya saat memasuki ruang rawat clara, ia tidak ingin ada yang menggangu waktu berduanya dengan clara. ia berpikir sejenak, sepertinya apa yang akan mamahnya bicarakan penting, huhft kenapa harus sekarang?.

Elvin memang jarang sekali memiliki waktu luang 5 tahun terakhir ini, ia disibukan dengan berkas kantor dan kliennya, belum lagi jika ada meeting benar-benar sesibuk itu. posisinya sebagai pemimpin perusahaan untuk memiliki waktu luang terhitung sangat sedikit. Setelah menimang-nimang akhirnya ia memutuskan untuk bertemu mamahnya dulu dan kalau ada waktu ia pasti akan menyempatkan untuk berbicara dengan clara lagi. hanya dia yang berbicara sebenarnya, clara mungkin hanya bisa jadi pendengar.

"yaudah kalau gitu elvin titip clara ya bun, kalau ada sesuatu langsung telpon elvin"

ellise dengan jelas menatap wajah gusar pemuda dihadapannya, ia sangat mengerti bagaimana kondisi hati dan perasaannya saat ini. "Kamu selesaikan urusanmu dulu, nanti boleh jagain clara lagi"

"kalau gitu elvin pamit, assalamu'alaikum" elvin mengecup punggung tangan ibu dari kekasihnya sebelum meninggalkan tempat itu

"Waalaikumsallam, hati-hati"

<3

Elvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ditengah menyetirnya ia berpikir tentang apa saja yang sudah ia lalui dan ia capai. benar-benar tanpa clara, gadis yang menjadi system supportnya untuk dulu, sekarang, dan selamanya.

CLARAWhere stories live. Discover now