Chapter 9 - Bolos Rasa Kencan, Kencan Rasa Bolos

113 12 58
                                    

Sejujurnya Arthur tak tahan, dengan busana yang ia kenakan, cenderung norak (menurutnya) dan terlalu ramai meski warnanya tak terlalu terang seperti pakaian Francis. Untung rambut yang ditata ke belakang itu segera kembali ke wujud semula yang agak awut-awutan. Apa ini tidaklah mencolok? Kalau ketahuan membolos, gimana? Sejujurnya bodo amat, hal ini langka, Francis memaksanya begini setelah apa yang terjadi di masa lalu; langka.

Sehabis turun dari kereta cepat, Francis menahan tangannya dengan alasan. "Kau mudah tersesat di keramaian, Young Master. Jangan lepaskan ya!"

Bersungut-sungut, Arthur membalas. "Nanti lepaskan ketika tidak ramai!" Walau ladang bunga di hatinya lebih luas dari kebun bunganya di rumah, yang kini bermekaran. Dia tetap tak mau jujur.

Distrik pertokoan, dibagi menjadi beberapa blok. Blok-blok di sisi lain perumahan Francis memiliki sebutan berdasarkan ciri khas toko-toko disana. Keduanya berjalan masuk ke blok "Anak SMA" yang sangat digemari sekolah mana pun. Disini surganya bagi remaja, tampak glamor di luar namun harga yang dipasang ramah dompet.

Arthur melongo tatkala melihat gedung-gedung beraneka warna, dengan banner promosi mereka, dan judul menarik atas apa yang mereka jual belikan. Arthur tak diberikan ruang untuk berteriak takjub, karena Francis sudah menyeretnya ke sebuah toko paling besar. Mirip mall tapi tidak bisa dikatakan mall. Kaki jenjang Francis berlari jingkrak-jingkrak sampai tiba di sebuah ruangan ditengah-tengah gedung. Bentuknya kotak, ada monitornya di luar.

"A-apa ini?" Orang kaya yang tampak kampungan, itulah Arthur Kirkland.

Francis mendorong-dorong Arthur masuk ke dalam kotak besar itu, setelah membayar tentunya di monitor tadi. Di dalam sana keduanya disambut barang-barang serasi; seperti emoticon bulat dengan tongkat untuk dipegang, berbagai topi, papan dengan berbagai ekspresi berupa kata maupun tanda seperti dalam komik Jepang, ada juga bando telinga hewan, dan sarung tangan paw kucing.

Francis terlihat sibuk memilah-memilah aksesoris. Arthur menetap pada wajah dungu; melongo ke sana kemari mengamati ruangan.

"Arthur, lihat!"

Arthur menoleh saat Francis memanggil. Tampak Francis mengenakan bando kucing, tak lupa sarung tangan paw, serta pose yang seharusnya menggemaskan jika yang memakainya bukan Francis.

"Pelecehan terhadap barang-barang di studio kecil ini. Lepaskan sekarang, Idiot."

Rahang Francis membuka lebar. "Oniisan lucu pakai ini kan!"

"Lepas semua itu atau aku cabuti janggutmu!"

Detik berikutnya, kala countdown di monitor hitam seberang mereka memenuhi angka nol, jepretan demi jepretan kamera terdengar, pun dengan flash-nya yang membuat fokus jambakan Arthur teralihkan.

"What the hell—?"

Francis mendekatkan wajah dan menakut-nakuti. "Itu sihir biar kau berubah jadi wanita!"

"TAK ADA SIHIR PAKAI LASER!"

Suara pukulan keras terdengar dari dalam kotak tempat mereka berada. Jepretan demi jepretan lagi-lagi terdengar. Francis sengaja membeli yang otomatis. Niatnya ingin membuat foto alami dan insiden ciuman yang alami pula. Bukan mendapatkan semua imajinasi liar, Francis malah bergelut bersama Arthur dalam kotak sederhana itu. Mengabaikan foto yang terus diambil kamera otomatis.

Selang beberapa menit setelah mesin memuntahkan kertas, hasil foto box mereka sangat, sangat natural sebagaimana mereka biasanya berinteraksi.

Ada sepuluh foto. Kala keduanya yang bonyok dengan baju berantakan mengintip ke kotak yang memuntahkan hasil jepretan, mereka hanya bisa melemparkan tawa. Bayangkan saja, hidung Francis mengembang sebelah saat pipinya ditonjok. Lalu, mulut Arthur berbentuk abnormal akibat sumpah serapahnya yang tertangkap tak sempurna oleh kamera. Tawa kian menggelegar tatkala wajah Francis yang dipukul menciptatkan liur dan bando telinga kucingnya terlembar menghasilkan tiga bayangan ganda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Hate You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang