90 - tergantikan

1.2K 66 9
                                    

Yang baru gabung tau cerita ini dari mana???!

***

"Sidd." Avneet menepuk pundak Sidd sedikit keras.

"Ya,"

"Berhenti ditaman depan ya,"

"Ngapain?"

"Mau es cream,"

"Dikulkas kan banyak,"

"Gak mau yang itu,"

"Oke,"

Sidd menghentikan motornya begitu sampai ditaman. Avneet segera turun dari motor diikuti oleh Sidd.

Ditaman ini memang banyak sekali orang yang berjualan kaki lima.

"Jangan jajan sembarangan gak baik buat ibu hamil," ucap Sidd tegas.

"Cuma mau es cream sama cilok doang" kata Avneet. Ia berjalan ke tempat orang yang berjualan diujung sana.

"Bang, ciloknya lima rebu." ucap Avneet. "Lo mau?" menoleh ke arah Sidd.

"Hm,"

"Lima rebu dua bang,"

"Sip pedes gak---"

"Jangan pedes!" Sidd memotong ucapan abang penjual.

"Pedes bang," Avneet menatap sebal kearah Sidd.

"Gak!"

"Pedes!"

"Gak!"

"Pedes!"

"Gak!"

"Stop! Aduh ini gimana sih malah pada bertengkar," abang penjual jadi pusing sendiri.

"Jadi nya ini pedes atau gak?"

"Gak!" Sidd mendahului Avneet yang hendak membuka suaranya.

"Kurang mantep kalau gak pedes, Sidd." ucap Avneet.

"Gak pedes atau gak beli sama sekali!" ancam Sidd. Membuat Avneet pasrah mengikuti perkataan suaminya.

"Oke jadi gak pedesnya dua ya,"

Avneet melipat kedua tangan nya didepan dada. Sidd dapat melihat kekesalan dimata istrinya. Biar saja lagian Sidd melarang Avneet untuk tidak makan pedas bukan tanpa alasan.

Ia tak mau calon anak nya kenapa napa ibu hamil tidak boleh sering sering makan pedas.

"Lo mau es cream rasa apa gue beliin?" tanya Sidd.

"Coklat," jawab Avneet tanpa menatap ke arah Sidd, masih merajuk.

"Tunggu dibangku itu,"

"Hm,"

Sidd melenggang pergi dari tempat Avneet untuk membeli es cream.

Ketos Siddharth Where stories live. Discover now