7. Tidak Diterima 🍂

1.4K 187 5
                                    

HAPPY READING!!!

Jangan Lupa Vote dan Comment🧡

🥀COLORLESS🥀
*
*
*
^~^

Jisoo berjalan menghampiri Rosé yang berada di kamarnya, ia ingin mengajak gadis itu turun untuk sarapan.

Setelah tiba dikamar Rosé ia tidak melihat keberadaan gadis itu, Jisoo pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi berharap kalau Rosé berada di sana.

"Rosé-ya dimana kau?" tanya Jisoo sedikit keras, perlahan ia masuk kedalam kamar mandi bersih tersebut.

Seulas senyum pun hadir dibibir hati wanita cantik itu, ia dapat melihat Rosé tengah memandangi dirinya di kaca besar disana.

Merasa kedatangan seseorang, Rosé segera berbalik dan membungkuk hormat pada Jisoo.

"Kau sangat cantik Rosé-ya"

Puji Jisoo seraya mendekat pada Rosé yang tersenyum mendengar pujiannya barusan, ia sebenarnya tidak berani memakai pakaian mahal itu tapi Jisoo terus memaksanya untuk memakai dress tersebut.

"Kh-kham-khamsamidha No-nona," ucap Rosé menunduk, ia berusaha untuk tidak gugup ketika berada didekat Jisoo.

"Aniya... mulai sekarang kau harus memanggilku Eonnie, Nde!!" perintah Jisoo lembut dengan senyumnya, membuat Rosé perlahan mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Ayo kita turun," Ajak Jisoo.

Rosé terdiam mendengar perkataan Jisoo barusan, ia tiba-tiba gugup ketika mengingat orang-orang di rumah ini terlihat tidak menyukainya. Ia sangat takut bertemu mereka.

Melihat keterdiaman Rosé, Jisoo seakan mengerti apa yang gadis itu pikirkan. Ia pun memegang sebelah tangan Rosé mencoba menenangkannya.

"Kau jangan takut! Ada aku," ucap Jisoo tersenyum lembut, ia sudah menganggap Rosé sebagai Adiknya sendiri.

"Nd-nde Eo-eonn-eonnie," ucap Rosé mencoba membiasakan diri dekat dengan Jisoo agar ia merasa tidak sendiri di rumah besar ini.

Mereka pun keluar dari kamar Rosé menuju meja makan yang terletak dilantai satu. Jisoo sedikit kesusahan membantu Rosé menuruni tangga tinggi itu, ia pun memanggil para Maid untuk membantunya.

Keduanya pun telah tiba didepan meja makan yang sudah diisi oleh anggota keluarga yang lain, melihat itu Rosé semakin gugup. Tubuh gadis itu tiba-tiba bergetar ketakutan.

Jisoo menyadari kalau Rosé kembali merasakan takut itu, ia mengusap lembut punggung Rosé agar ia mulai tenang. "Jangan takut Nde!" peringat Jisoo.

Rosé pun mencoba menetralkan deru nafasnya, ia tidak boleh mengecewakan Jisoo yang sudah sangat baik padanya.

Setelah memastikan Rosé mulai tenang, perlahan Jisoo menuntunnya menuju meja makan.

"Ah, kau Nak.. ayo kita sarapan bersama."

Tuan Jeon bersuara membuat semua orang yang berada di sana mengalihkan pandangannya kearah Jisoo yang memegang kedua pundak Rosé.

Jisoo pun menuntun Rosé untuk duduk di samping Jennie dan ia akan duduk di samping gadis itu.

Jennie yang melihat Rosé ingin duduk di sampingnya lantas berdiri sembari menatap gadis itu jijik.

"Apa-apaan kau Eonnie, aku tidak ingin gadis sialan itu duduk di sampingku!!" ucap Jennie dengan lantang, membuat Rosé bergetar ketakutan ketika mendengar hinaan Jennie barusan.

COLORLESS | ROSEKOOK✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang