Suasana malam itu terlihat sunyi dan sepi tanpa adanya kerumunan ataupun suara riuh dari para pasien dan keluarganya yang biasa mengantar, menjemput atau pun menjaga pasien.
Tak lama terlihat dua orang laki laki yang berprofesi sebagai dokter sedang mengurus dokumen yang berada diruang kerja mereka.
Sepertinya kedua laki laki itu lembur dari pekerjaan mereka, tak lama salah satu laki laki itu beranjak dari tempatnya dan teman yang berada disebelahnya pun menegurnya.
"Amato? Kau mau kemana?"
"Ke toilet sebentar, entar aku balik lagi, jangan takut kalau ku tinggal ya?" Balas Amato dengan senyuman jahilnya yang membuat maskmana berdecih.
"Cih! Siapa juga yang takut? Dah sana ke toilet!"
"Hahaha! Iya iya."
Amato pun melangkah kan kakinya menuju pintu ruang kerja dan berjalan agak tergesa gesa menuju toilet untuk melakukan hal pribadi nya.
Entah kenapa suasana diruang kerja itu semakin hening dan mencekam, seperti ada yang mengawasinya. Maskmana sendiri mencoba mengabaikan suasana hening di ruang kerjanya dan fokus pada tugasnya.
Cklek
Krrriiieeeetttt
Tak lama pintu terbuka perlahan dan menimbulkan suara yang memekakkan telinga tetapi anehnya, tidak ada seseorang yang memunculkan dirinya saat pintu itu terbuka.
Maskmana berpikir jika Amato mengerjainya dengan berjalan secara jongkok dibawah pintu agar dirinya tidak kelihatan, padahal umur sudah tua tapi masa sih pria yang merupakan sahabatnya itu melakukan hal kekanakan seperti ini?.
Yeah, jika dipikir-pikir sangat tidak mungkin bukan? Dan untuk memastikannya, maskmana menengok kan kepalanya menghadap bawah pintu yang masih terbuka itu.
Tidak ada siapa siapa sama sekali, lalu siapa yang membuka pintu ruang kerjanya tadi? Tidak mungkin angin kan?.
Tak lama ia merasakan ada yang menarik narik ujung jasnya, maskmana pun memutar kepalanya menghadap kaki kirinya dan pemandangan yang pertamakali ia lihat, berhasil membuatnya membulatkan mata dan berseru tertahan.
"AAA-! Pergi kamu dari hadapan ku! Jangan ganggu aku! Hiii!"
Maskmana menendang kursi yang ia jadikan tempat duduk tadi ke arah sosok yang ia duga adalah suster ngesot, hantu itu terkena hempasan kursi yang dilempar oleh maskmana dan mencoba menyingkirkan kursi yang terjatuh di atasnya.
Sedangkan maskmana sudah beranjak dari tempatnya dengan kalang kabut dan sesekali terjatuh, namun sayang seribu sayang.
Dengan mudahnya suster ngesot itu menarik kaki kanannya dan menahannya agar tidak kabur, maskmana sudah ketakutan setengah mati karena suster ngesot itu berhasil menangkap kakinya dan mencoba menahannya.
Berbagai cara maskmana lakukan untuk terlepas dari tangan suster ngesot yang memegangi kakinya itu, tetapi suster ngesot itu terlihat enggan melepaskan dan terus menahan kaki maskmana.
Kemudian suster ngesot itu tetap menahan cengkraman nya pada kaki maskmana dan mendekatkan wajah menyeramkan nya itu kepada wajah maskmana dan merasukinya.
"Berikan kakimu untuk ku."
"AAAAaaaa."
~Ray_67~
Saat kembali dari toilet, pemandangan yang pertamakali Amato lihat adalah sahabatnya yang terbujur kaku dengan bagian bawah tubuhnya yang bersimbah darah serta kedua kaki yang terpisah dari bagian anggota atasnya.
Amato pun segera menelepon polisi dan ambulans dengan air yang mengucur deras dari matanya namun berusaha ia tahan demi sahabatnya, maskmana yang mati secara tidak wajar.
TBC

YOU ARE READING
Horor & Psikopat✔️
Horrorhanya kumpulan cerita horor dan psikopat versi author yang menggunakan tokoh boel so? met reading~ Sinar siluet putih mengkilap terlihat dari benda perak yang ia pegang, matanya menyiratkan dendam dan kemarahan Sudut pangkal bibirnya yang merah peka...