Perhatian para readersdream! Khusus untuk chapter ini! Akan author buat versi ori! Untuk Chapter ini aja sih, oke! Cuma itu yang mau author sampaikan, so? Jangan lupa voment!
Met reading!!!
Author note:
Hida = Aqish/bedah narsis/guru
Akai = rizhoma/Fathi
Ray = cipa/nona garpu•
•
•
Ponsel yang ia taruh disaku ia buka kemudian mencari salah satu grup dan mengklik tombol bergambar rekaman dan menampilkan wajah kedua temannya.
"Met malam guys!."
"Met malam juga cip."
"Met malam."
"Cie cie ada yang ultah ni yeee."
"Uhuy! Ucapin yok cip, mumpung semenit lagi jam 12."
"Skuy!"
"Apaan sih kalian ini." Ucap hida dengan wajah datar.
"Hehe, met ultah Aqish!!!"
"Selamat ulang tahun guru! Makin tua ni yee~ jangan lupa teraktiran nya ya~."
"Nyeh, iya iya makasih ya ucapannya guys."
"Sama sama!"
"Sama sama!
"Kalian? Kita ketemuan di kafe Highest yok!?" Ajak Shifa
"Boleh!" balas Akai riang.
"Kuy! Tapi besok kalian jangan bikin aku malu ya?" Ucap Hida sambil menampilkan wajah datarnya.
Ucapan Hida itu membuat Ray dan Akai cengar cengir mengingat kelakuan mereka yang selalu berisik dan mengundang perhatian orang orang disekitar mereka.
Seperti biasa, di dunia ini memang ada suatu hal yang tidak bisa dihitung salah satunya adalah alasan Ray yang terkadang masuk akal itu namun tetap saja perdebatan antara dirinya dan Hida tidak akan bisa dihindari kecuali jika Akai bertindak menjadi penengah.
"Kita itu gak buat malu Hida, kita itu cuma ngebobrok doang hehe."
"Nah! Sejuta!"
"Nyeh, ngebobrok palamu."
"Hehehe."
"Hehehe."
"Haha hehe, dah! Sono tidur! Dah larut ini."
"Iya mak!"
"Oke guru! Met malam cipa! Met malam kak Hida!"
"Met malam dan Ray! Aku bukan emak mu!."
"Met malam juga, iye iye tau Aqish hehehe."

YOU ARE READING
Horor & Psikopat✔️
Horrorhanya kumpulan cerita horor dan psikopat versi author yang menggunakan tokoh boel so? met reading~ Sinar siluet putih mengkilap terlihat dari benda perak yang ia pegang, matanya menyiratkan dendam dan kemarahan Sudut pangkal bibirnya yang merah peka...