16- gadis mulut sobek

47 9 0
                                        

Langit jingga terpancar di langit, burung burung gereja berterbangan secara acak pertanda hari sudah sore dan ini adalah waktu yang dimana para anak anak yang sedang bermain harus segera pulang kerumah.

Bahkan seorang anak yang baru saja pulang dari sekolahnya berlari secepat mungkin menuju rumahnya sebelum hari mulai gelap.

Namun ditengah perjalanan ia tersandung batu dan melihat lututnya yang terluka dan mengeluarkan sedikit darah dibalik kulitnya yang mengelupas.

Ia pun mencoba bangun dan mengambil jalan pintas, yang dimana jalan pintas itu berupa gang kecil dan gang kecil itu memiliki suhu yang sangat pengap bahkan tidak memiliki penerangan sedikit pun.

Tetapi persetan dengan hal itu, yang penting ia harus cepat sampai dirumah kemudian makan malam bersama keluarganya dan tidur nyenyak tanpa ada gangguan sedikit pun.

Namun hal itu harus ia tunda dulu saat seorang gadis remaja berpakaian seragam SMA di sekolahnya dengan masker yang menempel dimulut nya, menghadangnya tanpa bersuara dan membuat dirinya terdiam kaku serta berkeringat dingin.

"K-kak? Bisa biarkan aku pergi? Orang tua ku pasti sudah mencari ku." Ucap Ice gemetar.

"Boleh kakak bertanya satu hal?" Ucap gadis itu, Ice pun mengangguk kecil.

Meski Ice berada disampingnya namun gadis itu mengetahui bahwa Ice mengangguk kan kepalanya karena ia lebih tinggi dari Ice.

"Apa aku cantik?"

Ice menengadahkan kepalanya menatap wajah gadis itu yang maih tertutupi oleh masker.

"Iya, kakak cantik."

Sreek

"Sekarang?"

Oh tuhan, dirinya menyesal karena tidak langsung lari menuju rumahnya. Sekarang Ice harus menahan rasa takutnya pada wajah mengerikan gadis itu saat membuka maskernya.

Yang dimana sebuah sobekan yang sangat dalam dan berbentuk miring melekat di bibirnya dengan darah yang mengering dan sekarang gadis itu bertanya, "apakah dirinya cantik?".

Ice benar benar ingin berteriak dan berlari sekarang namun ia harus menahan hal itu jika ingin selamat, Ice pun menghembuskan nafasnya yang memburu secara perlahan dan menjawab.

"Iya, kakak masih cantik."

Sriing

Sreek

Percuma saja, meski Ice sudah memuji gadis itu, dirinya tetap dibunuh dengan cara yang sama saat gadis itu dibunuh.

Tetapi bedanya dirinya dibunuh menggunakan gunting rumput yang entah sejak kapan sudah ada ditangan gadis itu dan terkapar tak berdaya dengan darah segar yang terus berceceran dari mulutnya.

TBC

Horor & Psikopat✔️Where stories live. Discover now